Perputaran Uang di Pontianak Sebesar Rp 269,6 Miliar
Kepala Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia Kalbar, Dwi Suslamanto mengatakan perputaran uang tunai selalu dipengaruhisalah satunya musiman
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Maskartini
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Momen Perayaan Imlek biasanya kebutuhan uang meningkat signifikan.
Hal tersebut karena berbagai transaksi yang dilakukan masyarakat seperti transfer tunai, belanja ke pasar dan pemenuhan kebutuhan lainnya.
Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia Kalbar mencatat momen Perayaan Imlek pada saat H-10 menjelang Perayaan Tahun Baru Imlek 2016, jumlah outflow KPw BI Provinsi Kalbar tercatat sebesar Rp 269,613 miliar.
Kepala Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia Kalbar, Dwi Suslamanto mengatakan perputaran uang tunai selalu dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah faktor musiman.
Hal tersebut dikarenakan periode tersebut tingkat kebutuhan uang tunai oleh masyarakat dan perbankan kerapkali menunjukkan angka yang signifikan.
"Pada saat H-10 menjelang Perayaan Tahun Baru Imlek 2016 jumlah outflow KPw Bi Provinsi Kalbar tercatat sebesar Rp 269,613 miliar. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 3,21 persen secara year on year dibandingkan dengan periode yang sama pada 2015. Sedangkan untuk data inflow, jumlah aliran uang masuk menjelang Tahun Baru Imlek 2016 tercatat sebesar Rp 225,501 miliar,"ujarnya Dwi saat ditemui di ruangan kerjanya pada Selasa (9/2/2016).
Dwi mengatakan angka ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp 24,348 miliar. Hal tersebut dikarenakan pada awal tahun 2016 dipengaruhi oleh peningkatan Arus Balik uang masuk, pasca penarikan akhir tahun 2015.
Sedangkan pada tahun 2016 aliran uang menjelang H-10 Tahun Baru Imlek menunjukkan posisi net outflow dimana uang keluar lebih besar dibandingkan uang masuk sebesar Rp 44,111 miliar.
Secara historis kata Dwi terjadi peningkatan dari tahun ke tahun angka transaksi Jelang Tahun Baru Imlek. Pada 2013, ia mencatatkan outflow menjelang Perayaan Imlek hanya sebesar Rp 149,961 miliar. Angka ini mengalami peningkatan pada 2014 yaitu mencapai Rp 179,920 miliar.
Sedangkan 2015, outflow menjelang Perayaan Imlek sebesar Rp 261,219 miliar dan pada 2016 meski tidak signifikan namun terjadi peningkatan outflow mencapai Rp 269,613 miliar.
Terdapat perbedaan karakteristik dari tahun 2013 hingga 2016. Dwi menjelaskan pada tahun 2014 Tahun Baru Imlek jatuh pada minggu keempat bulan Januari 2014 tepatnya tanggal 31 Januari 2014, dimana menjelang perayaan hari raya tersebut bersamaan dengan siklus arus balik uang tunai.
Pada saat itu juga posisi kas katanya lebih besar dari jumlah uang yang digunakan dan permintaan. Sehingga kebutuhan masyarakat untuk uang tunai dapat terpenuhi dengan posisi kas yang dimiliki perbankan.
"Pada tahun 2015 Perayaan Tahun Baru Imlek jatuh pada minggu ketiga bulan Februari 2015 tepatnya tanggal 19 Februari 2015 dimana sebelumnya arus balik penarikan perbankan pada akhir tahun 2014 telah berakhir pada Januari 2015. Pada tahun 2016 Tahun Baru Imlek jatuh pada minggu pertama bulan Februari 2016, dari jumlah nominal hal tersebut tidak berubah jauh dari 2015," jelasnya.