Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Demi Efisiensi Hadapi Airbus, Boeing Siap-siap Pangkas Karyawan

Tahun lalu, Airbus mendapat pesanan pembuatan pesawat baru 57 persen lebih banyak dari Boeing.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Demi Efisiensi Hadapi Airbus, Boeing Siap-siap Pangkas Karyawan
YouTube
Pabrik Boeing 

TRIBUNNEWS.COM, SEATTLE- Produsen pesawat terbang di dunia, Boeing Co, akan memangkas pekerja di unit bisnis pesawat komersial.

Langkah tersebut dilakukan untuk memangkas lantaran Boeing juga harus menghadapi persaingan sengit dengan kompetitornya, Airbus.

"Untuk memenangkan kompetisi di pasar dan menghasilkan pertumbuhan kinerja. Maka kami harus mengambil langkah bijaksana dengan mengurangi biaya merancang dan membangun pesawat kami," ujar Chief Executive Commercial Airplanes Boeing, Raymond L Conner dikutip Reuters.

Salah satu yang dievaluasi adalah jumlah pekerja yang ada pada divisi pesawat komersial.

Conner menambahkan, pemangkasan karyawan akan dimulai dari eksekutif dan manajer pertama.

Namun, dia tidak menjelaskan secara detail jumlah karyawan yang akan dirumahkan dan sampai kapan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut akan terjadi.

"Angkanya akan tergantung pada seberapa efektif kami menurunkan biaya secara keseluruhan," ujar Conner.

Berita Rekomendasi

Dia menambahkan, Boeing juga akan memangkas paksa jumlah pekerja sebagai upaya terakhir untuk menghindari gesekan, serta bila Boeing kesulitan memotong jumlah karyawan secara sukarela.

Sebelumnya, Boeing telah memangkas 4.000 pekerjaan di Washington. Bahkan Pemerintah Washington memberi iming-iming pemotongan pajak bagi Boeing agar tidak memangkas karyawan terlalu besar.

Di Washington, Boeing memproduksi pesawat jenis 777X. Sementara di Seatlle, dijadikan Boeing untuk pembuatan pesawat dirgantara.

Boeing dan Airbus sejatinya sedang menerima banyak pesawat untuk pengiriman tujuh hingga delapan tahun mendatang. Tapi persaingan ketat membuat Boeing kian kesulitan menekan biaya. Apalagi pada tahun lalu Boeing kalah bersaing dari Aibus.

Tahun lalu, Airbus mendapat pesanan pembuatan pesawat baru  57 persen lebih banyak dari Boeing.

Akibatnya, margin laba usaha Boeing menyusut menjadi 3,5% pada kuartal IV-2015. Padahal pada periode sama tahun sebelumnya bisa menghasilkan margin hingga 9,3%. Ini karena biaya tinggi di jenis 787 Dreamliner.

Sementara penjualan untuk 747 jumbo justru menyusut. Tahun ini, Boeing lebih fokus mengembangkan pesawat besar 737 dan pesawat kecil 787 Dreamliner.

Reporter Avanty Nurdiana
Editor Hendra Gunawan

PRODUSEN PESA

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas