Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Soal Proyek Kereta Cepat, Jonan Memilih Berhati-hati

Urusan keselamatan di proyek high speed railways (HSR) merupakan hal yang tidak bisa ditawar.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Soal Proyek Kereta Cepat, Jonan Memilih Berhati-hati
TRIBUN JABAR/BUKBIS CANDRA ISMET BEY
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berbincang bersama Gubernur Jawa Barat berjalan pada acara peletakan batu pertama pembangunan proyek kereta cepat Bandung-Jakarta di Desa Mandalasar, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (21/1/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Meskipun masih 'menahan' sejumlah izin proyek kereta cepat, bukan berarti Menteri Perhubungan Ignasius Jonan tidak mendukung proyek yang digarap PT kereta cepat Indonesia China (KCIC) tersebut.

"Kalau sekarang lihat Pak Jonan agak kenceng, itu bukan berarti dia bertentangan dengan kebijakan pemerintah. Tetapi karena dia bertanggungjawab terhadap implementasi dan keselamatan proyek ini. Sehingga perlu hati-hati," tutur Direktur Transportasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Prihartono, di Jakarta, Jumat (12/2/2016).

Bambang membenarkan, urusan keselamatan di proyek high speed railways (HSR) merupakan hal yang tidak bisa ditawar.

Oleh karenanya, dalam kajian Bappenas, pembangunan HSR atau kereta cepat ini perlu ditindaklanjuti dengan quality control yang ketat sesuai standar nasional dan internasional.

Bambang juga mengatakan, pengembangan kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan prioritas untuk mendukung aglomerasi atau pemusatan dua kota besar Jakarta-Bandung, serta kawasan-kawasan di antara keduanya.

Berkaca pada HSR yang dikembangkan China di jalur Beijing-Shanghai, keberadaan kereta cepat dapat meningkatkan perekonomian daerah yang dilalui rute kereta cepat.

"Pada jalur Beijing - Shanghai, manfaat aglomerasi pada kota lapis kedua dan ketiga bisa sangat besar," sambung Bambang.

BERITA TERKAIT

Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa, dan pada akhirnya pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Penulis : Estu Suryowati

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas