Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

19 Politeknik Ini Siap Cetak Ahli Bangunan Berkualitas

LSP harus diverifikasi apakah layak jadi tempat uji kompetensi atau tidak. Targetnya, semua politeknik bisa menjadi tempat uji kompetensi.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in 19 Politeknik Ini Siap Cetak Ahli Bangunan Berkualitas
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
KEMBANGKAN KAWASAN TERINTEGRASI - Dua orang pekerja tengah mengerjakan proyek superblock NewTon The Hybrid Park di Jalan Terusan Buahbatu, Kota Bandung, (24/3). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pemerintah melakukan penyesuaian kurikulum di perguruan tinggi dan kebutuhan di lapangan demi mencetak insinyur dan tenaga ahli di bidang konstruksi sipil.

Untuk merealisasikan ide tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggandeng 19 politeknik negeri di seluruh Indonesia.

"Seluruh 19 politeknik ini akan menjadi tempat uji kompetensi. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang sudah berlisensi sendiri itu ada 6," ujar Deputi Akademik dan Program PEDP Nunung Martina di Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Menurut Nunung, LSP harus diverifikasi apakah layak jadi tempat uji kompetensi atau tidak. Targetnya, semua politeknik bisa menjadi tempat uji kompetensi.

Namun, ia juga tidak ingin sertifikat yang diberikan tersebut nantinya tidak sesuai dengan kebutuhan lapangan. Paling tidak, uji kompetensi bisa menyumbang 50 persen dari kebutuhan lapangan.

Nunung mengaku, hingga saat ini perguruan tinggi mengalami kendala dalam menuju lisensi LSP. Pasalnya, salah satu syarat politeknik menjadi tempat uji kompetensi tenaga terampil adalah alat-alatnya harus memadai.

Sementara kebanyakan politeknik negeri di Indonesia memiliki peralatan berusia sangat tua. "Ada bebrapa politeknik yang alatnya tidak diperbarui. Padahal sekarang, dunia konstruksi sudah berubah. Ini yang kemungkinan harus diperhatikan oleh kita," jelas Nunung.

BERITA REKOMENDASI

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yusid Toyib menjanjikan, negara akan membantu politeknik mewujudkan LSP.

Caranya, kata dia, adalah dengan meminjamkan peralatan-peralatan milik pemerintah kepada politeknik di Indonesia.

"Kita cek, benar atau tidak alatnya sudah lama. Kalau benar, kita bantu beri alat. Sampai hancur juga tidak apa-apa," sebut Yusid.

Sementara itu, 19 politeknik yang digandeng pemerintah untuk mencetak pekerja terampil adalah Politeknik Sriwijaya, Politeknik Padang, Politeknik Jakarta, Politeknik Bandung, Politeknik Malang, Politeknik Kupang, dan Politeknik Pontianak.

Selanjutnya, Politeknik Banjarmasin, Politeknik Manado, Politeknik Ujung Pandang, Politeknik Bengkalis, Politeknik Ambon, Politeknik Balikpapan, Politeknik Medan, Politeknik Semarang, Politeknik Samarinda, Politeknik Papua, Politeknik Bali, dan Politeknik Lhokseumawe.


Penulis: Arimbi Ramadhiani

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas