Penguatan IHSG Diprediksi Berlanjut Hari Ini
Sentimen pasar masih tertuju pada rebound harga minyak mentah dan data ekonomi China yang keluar
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perdagangan saham, Selasa (16/2/2016) kemarin berlangsung bervariasi. Penguatan lanjutan IHSG tertahan aksi ambil untung di sejumlah saham unggulan.
Analis First Asia Capital, David Sutianto mengatakan, saham sektoral berbasiskan komoditas dilanda aksi beli selektif. IHSG ditutup hanya menguat tipis 4,278 poin (0,09%) di 4745,004.
Sentimen pasar masih tertuju pada rebound harga minyak mentah dan data ekonomi China yang keluar seperti penyaluran kredit perbankan Januari 2016 melonjak mencapai 2,51 triliun Yuan dibandingkan Desember 2015 597,8 miliar Yuan.
"Dari domestik, sentimen positif dipicu tren penguatan rupiah atas dolar AS sejak awal tahun ini," ujarnya, Rabu (17/2/2016).
Nilai tukar rupiah atas dolar AS kemarin menguat 1% di Rp13333 (kurs Jisdor). Rupiah tehadap dolar AS sejak awal tahun ini telah menguat 3,3% (YTD).
Sementara Wall Street tadi malam melanjutkan penguatannya untuk dua sesi perdagangan terakhir. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 1,4% dan 1,6% tutup di 16196,41 dan 1895,58.
Harga minyak mentah tadi malam terkoreksi 1% di USD29,11/barel setelah pasar skeptis atas kesepakatan Arab Saudi, Qatar, Rusia , dan Venezuela untuk menahan tingkat produksinya.
Penguatan di Wall Street terutama ditopang saham perbankan, manufaktur dan teknologi.
Melanjutkan perdagangan hari ini IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas.
IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4720 hingga 4770 berpeluang menguat terbatas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.