'Orang Kaya Kok Masih Pakai Elpiji 3 Kg'
Distribusi terbuka gas Elpiji bersubsidi tabung 3 kilogram (kg) dikritik.
Editor: Sanusi
Primus bilang, di daerah-daerah terpencil, harga satu tabung bisa mencapai Rp 25.000, jauh lebih mahal dari pasaran di agen yang sekitar Rp 15.500 per tabung.
Direktur Utama PT Pertamina Persero Dwi Soetjipto mengatakan, masalah distribusi Elpiji 3 kg saat ini tengah menjadi diskusi panjang antara BUMN Pertamina dan pemerintah.
Namun saat ini ketentuannya adalah, semua orang boleh mengkonsumsi Elpiji 3 kg.
Pertamina sendiri sudah menghimbau masyarakat mampu untuk tidak mengkonsumsi Elpiji bersubsidi.
"Kami tuliskan di sana bahwa ini hanya untuk rakyat miskin. Hanya tulisan saja. Kami tidak bisa melarang, karena memang pengendalian tertutup yang diusulkan beberapa orang itu belum menjadi ketentuan," jelas Dwi.
Tentu saja, kata dia, Pertamina akan mengikuti sesuai ketentuan yang berlakunya saat ini.
"Karena kalau nanti kami larang, yang lain ngeluh, lalu protes karena ketentuan pengendalian tertutup, belum ditetapkan," pungkas Dwi.
Senior Vice President Fuel Marketing, and Distribution Pertamina, Muhammad Iskandar menambahkan, kuota Elpiji 3 kg tahun 2016 ini ditetapkan sebanyak 6,6 juta metrik ton.(Estu Suryowati)