Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pertamina Tingkatkan Kemampuan Galangan Kapal Nasional

PT Pertamina (Persero) berkomitmen tinggi untuk memberdayakan industri galangan kapal nasional berikut pendukungnya

Editor: Sanusi
zoom-in Pertamina Tingkatkan Kemampuan Galangan Kapal Nasional
www.pertamina.com
VP Corporate Communications Pertamina, Wianda Puspanegoro 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) berkomitmen tinggi untuk memberdayakan industri galangan kapal nasional berikut pendukungnya melalui pemesanan kapal tanker dari galangan dalam negeri.

Saat ini, Pertamina bersama para mitra dalam negerinya dalam proses penuntasan 8 proyek kapal tanker tipe GP dengan bobot mati 17.500 DWT. Proyek bernilai total sekitar 200 juta dolar AS tersebut ditargetkan tuntas pada tahun ini.

Kedelapan proyek tersebut meliputi MT Parigi dan MT Pattimura oleh PT Angrek Hitam Shipyard, MT Panderman, MT Papandayan, dan MT Putri oleh PT Daya Radar Utama, serta MT Pasaman, MT Panjang, dan MT Pangrango oleh PT Multi Ocean Shipyard.

"Pertamina selalu memberikan tantangan kepada industri dalam negeri baik dalam hal besaran kapal maupun standard kapal. Galangan kapal nasional harus bisa membangun kapal berstandar Internasional yang dapat diterima berlayar ke negara manapun di dunia. Kapal tanker Pertamina juga dituntut untuk ramah lingkungan dan tingkat safety tinggi dan taat terhadap ketentuan-ketentuan Internasional lainnya," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, Sabtu (27/2/2016).

Saat ini, kapal milik terbesar yang diproduksi galangan kapal nasional berukuran 30.000 DWT, yaitu MT Fastron yang dibangun oleh PT PAL. Kapal dengan ukuran sebesar itu dipercayakan pembangunannya setelah sukses membangun kapal sekelas di bawahnya.

"Seperti Daya Radar Utama, setelah sukses membangun MT Musi berbobot 3.500 DWT dengan panjang kapal 90 meter, terbesar yang pernah mereka buat saat itu, kami berikan lagi mereka tantangan membuat tiga kapal 17.500 DWT yang panjangnya 157 meter, lebar 28 meter dan tinggi 12 meter. Kami juga meminta DRU dan juga galangan kapal lain agar bisa membangun dengan kualitas yang sama dengan kapal produksi Korea Selatan. Dan terbukti berhasil sejauh ini."

Pertamina juga menantang industri pendukung galangan kapal untuk lebih bisa berkembang sehingga kandungan lokal kapal dapat terus ditingkatkan. Saat ini, kandungan lokal untuk kapal-kapal tanker buatan dalam negeri umumnya sekitar 30-35 persen.

Berita Rekomendasi

Business Development Director Daya Radar Utama Steven Angga Prana mengakui besarnya peran Pertamina untuk membangun kapasitas dan kemampuan galangan kapal dalam negeri. Kesuksesan membangun MT Musi pada 2012 memicu banyaknya order kapal-kapal besar dan modern kepada perusahaannya, termasuk KRI Bintuni milik TNI AL.

"Kami sangat mengapresiasi Pertamina yang berani memberikan order kepada galangan nasional. Semula kami hanya memproduksi kapal-kapal konvensional dan tidak hightech, dengan supervisi Pertamina yang telah berpengalaman membangun kapal di luar negeri, sekarang kami mampu dengan proses modern dan alat otomatis. Tanpa order Pertamina, galangan kapal mungkin tidur semua dan tidak ada transfer teknologi," kata Steven.

Steven mengatakan untuk menyelesaikan kapal berukuran 17.500 DWT umumnya memerlukan waktu 24 bulan. Dengan tiga kapal yang diorder Pertamina, Daya Radar Utama mempekerjakan sekitar 1.500 orang tenaga kerja.

"Kami optimis dapat berkembang dan Daya Radar Utama yang memiliki luas lahan 40 ha dan garis pantai sekitar 600 meter ke depan akan mengembangkan galangan yang mampu membangun kapal tanker dengan kapasitas 100.000 DWT," ungkap Steven.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas