Ekonomi Nasional Seret, Laba Operasional Danamon Masih Tumbuh 8 Persen
Laba bersih setelah pajak Danamon per Desember 2015 mencapai Rp 2,4 triliun.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Di tengah tren ekonomi yang melemah tahun lalu, PT Bank Danamon Indonesia Tbk masih membukukan kinerja positif selama tahun buku 2015.
Laporan keuangan Danamon tahun buku 2015 yang diumumkan di Jakarta, Kamis (3/3/2016) hari ini menyebutkan, laba bersih setelah pajak Danamon per Desember 2015 mencapai Rp 2,4 triliun.
“Di tahun 2015, kami mengambil sejumlah langkah untuk meningkatkan produktivitas yang telah menunjukkan hasilnya dan akan membantu kami dalam meningkatkan pendapatan Danamon di tahun 2016 dan seterusnya,” kata Sng Seow Wah, Direktur Utama Bank Danamon.
Seow Wah menambahkan, ada banyak peluang bagi Danamon untuk tumbuh melalui jaringan distribusinya yang luas di Indonesia.
Danamon fokus memperkuat aspek franchise, layanan nasabah dan sumber daya manusia untuk mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain kunci di segmen perbankan komersial, usaha kecil dan menengah (UKM), ritel, dan mass market.
“Tujuan inisiatif-inisiatif ini adalah untuk menyediakan layanan yang lebih baik bagi nasabah Danamon, sehingga produk dan layanan kami semakin andal dan mudah diakses,” lanjutnya.
Danamon mencatatkan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp 2,4 triliun di tahun 2015.
Laba operasional sebelum pencadangan (Pre-Provision Operational Profit/PPOP) tumbuh 8 persen dibandingkan tahun 2014 menjadi Rp 8,4 triliun.
Sementara, rasio biaya terhadap pendapatan (Cost-to-income) Danamon tercatat membaik menjadi 51,7 persen di 2015 dibandingkan dengan 55,7 persen di tahun sebelumnya.
Biaya operasional (operating cost) turun 8 persen menjadi Rp 9 triliun di tahun 2015 dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam hal peningkatan secara kuartalan, pertumbuhan pendapatan biaya (fee income) tercatat naik sebesar 12 persen di kuartal keempat 2015 dibandingkan kuartal sebelumnya.