Sharp Pindahkan Pabrik Perakitan Televisi ke Karawang
Setelah dipindahkan ke Karawang, kapasitas produksi TV ini akan berlipat menjadi 1,2 juta unit per tahun.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Produsen elektronik PT Sharp Electronic Indonesia sudah mulai memboyong pabrik televisi dari Pulogadung, Jakarta ke pabrik barunya di Karawang, Jawa Barat. Sedianya, secara resmi, relokasi pabrik Sharp dilaksanakan pada 18 Maret 2016.
Pabrik sharp di Pulogadung memproduksi TV berkapasitas 600.00 unit per tahun. Setelah dipindahkan ke Karawang, kapasitas produksi TV ini akan berlipat menjadi 1,2 juta unit per tahun.
Herdiana Anita Pisceria, General Marketing Product Planning Division Sharp Electronic Indonesia mengatakan, tahun ini utilisasi pabrik baru mencapai sekitar 60%-70%.
Pada tahun depan, Herdiana berharap, penjualan tv bisa menembus 100.000 unit per bulan. "Kemungkinan pabrik sudah bisa beroperasi penuh tahun depan," kata Herdiana, Senin (7/3).
Selain itu, Sharp juga sudah memiliki pabrik di Karawang yang memproduksi dua produk, yaitu mesin cuci berkapasitas 1,68 juta unit per tahun dan lemari es berkapasitas 2,64 juta unit per tahun.
Lokasi pabrik sharp di Karawang menempati lahan seluas 31 hektare (ha) dan dibangun sejak tahun 2013 dengan investasi Rp 1,2 triliun.
Tahun ini, secara keseluruhan, Sharp Indonesia menargetkan pertumbuhan penjualan 15% dibandingkan tahun lalu. Menurut Herdiana, high season penjualan produknya biasanya terjadi pada awal Lebaran dan Tahun Baru. "Saat itu baru terlihat pertumbuhannya," kata Herdiana.
Selama ini pertumbuhan penjualan berasal dari penjualan domestik, hanya sekitar 5% produk diekspor ke luar negeri. Nah untuk mendukung penjualan di pasar domestik, pada tahun ini Sharp akan melaunching sejumlah produk dan berinovasi, baik dalam pemilihan warna dan fitur lainnya.
Catatan saja, pada periode April 2015-Maret 2016, Sharp mencatat pertumbuhan penjualan berkisar 2%-5% dibandingkan periode sebelumnya. Adapun selama ini sumbangan penjualan terbesar pada lemari es yang berkonstribusi 32%, disusul tv 22%, selebihnya penjulan mesin cuci, ac, dll.
Herdiana mengaku manajemen perusahaannya berharap penjualan tv tahun ini diharapkan mengalami peningkatan. Sayangnya, ia enggan menyebutkan target dari perusahaannya.
Reporter: Mimi Silvia