TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Square Reader, peranti pemindai transaksi kartu kredit dan kartu debit yang ditempelkan di smartphone, dikembangkan oleh perusahaan teknologi pembayaran berbasis di San Francisco, Square.

Yang menarik, Square merupakan perusahaan teknologi yang pendiriannya ditukangi oleh founder dan CEO Twitter, Jack Dorsey.

Perusahaan ini didirikan oleh duet Jack Dorsey dan Jim McKelvey di 2009. Cita-cita besar mereka adalah merevolusi sistem dan metode pembayaran.

Menurut klaim Square, mereka selama ini berhasil memproses puluhan miliar dolar Australia lewat peranti Square Reader yang mereka luncurkan di pasar Australia.

Mashable, Selasa (8/3/2016) melansir, Square terdaftar di bursa saham New York Stock Exchange dengan kode SQ sejak November 2015 lalu.

Saat penawaran saham perdananya (IPO) ke lantai bursa, harga saham perusahaan ini hanya berhasil terjual di level 9 dolar AS per lembar sahamnya yang dilepas ke publik, jauh lebih rendah dari proyeksi dan harapan mereka di level 13 dolar AS per saham.

Square Reader secara praktis bisa disambungkan ke perangkat headphone iOS dan Android, saat merchant atau pihak toko di mana kita melakukan transaksi pembelian, akan memproses transaksi pembayarannya. Begitu cepat dan praktis.

Piranti ini dijual dengan harga cukup miring, 19 dolar Australia dan pihak merchant sebagai seller dikenai biaya administrasi 1,9 persen untuk setiap nilai transaksi. Biaya admin ini dikenakan pukul raya, alias tak bergantung pada jenis kartu yang digunakan konsumen atau pelanggan.

Pihak Square Reader telah menjalin kerjasama dengan sejumlah penerbit kartu kredit ternama dunia seperti Visa, MasterCard, dan American Express serta bermitra pula dengan sejumlah bank lokal di Australia.