Gandeng Osaka Gas, Jadi Nilai Tambah Bagi Pertamina
Komaidi Notonegoro mengapresiasi kerja sama yang dilakukan antara perusahaan energi kenamaan Osaka Gas dan Pertamina.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengapresiasi kerja sama yang dilakukan antara perusahaan energi kenamaan Osaka Gas dan Pertamina.
Menurutnya, kerja sama tersebut menjadi bukti kredibilitas Pertamina dalam mengelola gas tanah air.
“Tidak semua perusahaan berkesempatan bekerja sama dengan Osaka Gas. Selama ini Osaka Gas dikenal sulit dalam memilih mitra. Mereka sangat selektif dan cenderung untuk mandiri. Itu sebabnya, kerja sama ini menjadi tambahan catatan positif bagi Pertamina,” kata Komaidi, Minggu (13/3/2016).
Menurut Komaidi, kerja sama ini sangat baik. Apalagi, dalam beberapa tahun ke depan, gas akan menggantikan peran BBM sebagai primadona. Terlebih dengan kondisi yang ada, bahwa di satu sisi cadangan minyak di Indonesia semakin terbatas dan di sisi lain bahwa cadangan gas yang justru cukup besar.
Untuk itulah menurut Komaidi, Pertamina harus memanfaatkan seoptimal mungkin kerja sama tersebut. Pasalnya, selain akan menambah pengalaman di dunia internasional, juga akan semakin banyak nilai yang bisa digali Pertamina. Termasuk nilai-nilai pengelolaan gas internasional dan good corporate governance (GCG).
Tidak hanya itu. Komaidi juga menyebutkan, bahwa kerja sama antara Osaka Gas dan Pertamina, juga bisa menjadi penilaian objektif bagi pemerintah dalam menentukan siapa yang akan dipilih sebagai agregator gas.
“Saya kira variabel-variabel seperti itu bisa menjadi pertimbangan, sebelum nenetapkan pihak-pihak tertentu sebagai pelaksana agregator,” katanya.
Pengamat energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmi Radhy juga memberi apresiasi kepada Pertamina. Menurut Fahmi, kerja sama tersebut sangat positif serta bisa memberikan pembelajaran lebih banyak dan transfer teknologi. Itulah sebabnya, Pertamina harus memanfaatkan kerja sama tersebut seoptimal mungkin. Bahkan kalau perlu, lanjutnya, diberikan pula fasilitas dan kemudahan.
Fahmi juga setuju bahwa kerja sama tersebut merupakan indikator keberhasilan Pertamina dalam pengelolaan gas dalam negeri. “Saya kira, ya. (Pertamina) dengan Pertagas-nya sudah mengambil peran yang cukup bagus,” kata Fahmi.
Seperti diberitakan Nikkei Asian Review, perusahaan energi terintegrasi asal Jepang, Osaka Gas, baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding dengan Pertamina. Kerjasama tersebut bertujuan untuk memperkuat bisnis liquefied natural gas (LNG) di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Osaka Gas akan memberikan pelatihan dalam rancangan, pembangunan dan pengoperasian terminal LNG dan jaringan pipa kepada pihak Pertamina. Osaka Gas berharap lewat kerjasama ini akan meningkatkan pelanggan gas baru, terutama dari perusahaan-perusahaan asal Jepang yang beroperasi di Indonesia.
Kredibilitas Osaka Gas memang tak perlu diragukan. Berdasarkan penjelasan dari situs resminya, www.osakagas.co.jp, Osaka Gas merupakan pemasok energi terkemuka di Jepang yang berdiri sejak 1897 dan mulai beroperasi di tahun 1905.
Saat ini, Osaka Gas melayani 7 juta pelanggan gas alam di Kansai, Osaka, Kobe dan Kyoto. Perusahaan ini merupakan pemasok gas terbesar kedua di Jepang dengan pangsa pasar sebanyak 24 persen dari kebutuhan gas di Negeri Sakura.
Tak hanya menjadi perusahaan pemasok gas, Osaka Gas saat ini lebih dikenal sebagai perusahaan penyedia ragam kebutuhan energi alias multi energy provider. Perusahaan ini juga melebarkan sayap bisnis merambah sektor properti dan teknologi informasi. Osaka Gas Group kini menaungi 140 perusahaan terafiliasi, yang mempekerjakan tak kurang dari 20.000 karyawan.