Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pertamina EP Pasok 48,97 Persen Gas untuk Jargas Penugasan Pemerintah

Pertamina EP memasok gas sebanyak 48,97 persen, atau 2,4 juta kaki kubik per hari

Editor: Sanusi
zoom-in Pertamina EP Pasok 48,97 Persen Gas untuk Jargas Penugasan Pemerintah
Warta Kota/Alex Suban
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu minyak dan gas bumi, memasok gas sebanyak 48,97 persen, atau 2,4 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dari total 4,9 MMSCD alokasi yang diberikan pemerintah kepada seluruh KKKS.

Hal itu dilakukan guna mendukung program penyediaan jaringan gas (jargas) untuk rumah tangga.

Direktur Utama Pertamina EP Roni Gunawan mengatakan, gas tersebut dialokasikan untuk dua perusahaan yang menyediakan infrastruktur jargas nasional, yaitu Pertamina, yang secara teknis operasionalnya diserahkan ke PT Pertamina Gas (Pertagas), sebesar satu MMSCFD dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) sebesar 1,4 MMSCFD.

Roni mengatakan, cakupan wilayah yang dialiri gas dari Pertamina EP untuk Jargas Rumah Tangga meningkat dari tiga wilayah (Prabumulih, Kota Depok, Kota Bekasi) menjadi 12 wilayah (Kota Prabumulih, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Cirebon, Kota Semarang, Kab. Ogan Ilir, Kabupaten Subang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Bogor, Kabupaten Blora, dan Rusun Jabodetabek).

Roni mengatakan, Pertamina EP sangat berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam penyediaan jargas kota.

Belum lama ini, Pertamina EP meneken kesepakatan pasokan gas untuk jargas Kota Prabumulih, Sumatera Selatan bagi 32 ribu sambungan rumah tangga.

Proyek ini adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian ESDM untuk mengoptimalkan penggunaan gas bumi sebagai bentuk diversifikasi energi.

“Kota Prabumulih menjadi kota yang menerima program jaringan gas kota dengan jumlah sambungan terbanyak di Indonesia dan gas tersebut berasal dari Pertamina EP Asset 2,” katanya,” ujar Roni, Minggu (27/3/2016).

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan Kota Prabumulih menyebutkan dipilih sebagai kota penerima proyek jargas kota karena kota ini dianggap berhasil dalam program jaringan gas kota sebelumnya.

Selain itu, Pemerintah Kota Prabumulih adalah salah satu contoh pemerintah kota yang sangat kooperatif dalam pengembangan infrastruktur gas di wilayahnya.

Dwi Wahyu Daryoto, Direktur Umum dan SDM Pertamina, mengatakan proyek infrastruktur gas di Prabumulih adalah bentuk sinergi segala lini bisnis di Pertamina.

Pasokan gas dari hulu berasal dari Pertamina EP Asset 2, pipa gas dari Pertagas dan pengelolaannya dilakukan oleh PT Pertagas Niaga, anak usaha Pertagas.

BERITA REKOMENDASI

“Ini bukti komitmen kami sebagai penyedia energi untuk negeri,” katanya.

Andy Noorsaman Soomeng, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas), mengatakan Pertamina sebagai perusahaan energi memiliki rantai pasokan gas yang sangat baik, mulai dari produksi gas dari lapangan-lapangan gas yang dimiliki, pipa transmisi dan distribusi hingga niaga gas.

“Ini merupakan satu rantai nilai yang terpadu, sehingga membuat Pertamina efisien di dalam bisnis gasnya,” kata dia.

Ibrahim Hasyim, Ketua Alumni Akademi Migas, mengatakan pengembangan jargas kota akan sangat sulit jika hanya mengandalkan dana APBN yang terbatas.

Untuk itu, pemerintah bisa memberikan insentif ke badan usaha agar mau membangun jaringan gas.

Pasalnya, jika dibangun dengan prinsip-prinsip komersial, pembangunan jaringan gas rumah tangga tidak akan masuk.

Produksi Gas

Roni mengatakan tahun ini Pertamina EP memproyeksikan produksi gas sebesar 1.064 MMSCFD, naik dari realisasi produksi tahun lalu sebesar 1.016 MMSCFD. Gas yang diproduksikan Pertamina EP dialokasikan untuk PGN sebesar 0,13 persen, Pertagas 0,094 persen dan sisanya untuk lifting minyak, pupuk, listrik, dan industri.

“Pertamina EP Asset 2 memberi kontribusi produksi gas terbesar kepada Pertamina EP. Kami menargetkan produksi gas dari Asset 2 sekitar 42 persen dari target produksi gas Pertamina EP tahun ini sekitar 1.064 MMSCFD,” ujar Roni.

Sepanjang Januari-Februari 2016, Pertamina EP Asset 2 mencatatkan produksi gas sebesar 450,4 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 101,4 persen dari target year to date dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) sebesar 444.27 MMSCFD.

Produksi gas tersebut berasal dari empat ladang migas di Sumatera Bagian Selatan, yaitu Field Prabumulih, Field Pendopo, Field Rimau, dan Field Adera.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas