Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga BBM Juli Dipastikan Tidak Naik

Pertamina: kami usulkan untuk April harga BBM boleh turun, tapi tidak usah banyak.

Editor: Sanusi
zoom-in Harga BBM Juli Dipastikan Tidak Naik
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Petugas SPBU Cikini, Jakarta Pusat, tengah melayani pengisian Premium, Kamis (4/2/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tren kenaikan harga minyak dunia yang saat ini telah berada di kisaran 40-41 dolar AS per barel diperkirakan akan membuat harga bahan bakar minyak (BBM) pada periode Juli-September 2016 akan naik signifikan, jika pemerintah menurunkan harga BBM mengikuti rata-rata Mean of Plats Singapore (MOPS) Januari-Maret 2016.

“Jadi kalau periode tiga bulan tetap dipegang, kami usulkan untuk April harga BBM boleh turun, tapi tidak usah banyak. Nanti Juli tidak usah naik, meski kami rugi. Kerugian itu nanti bisa ditutup dari keuntungan saat ini,” ungkap Direktur PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang, di saat diskusi publik bertajuk "Stabilisasi Harga BBM untuk Pertumbuhan Ekonomi" di Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Menurut Ahmad, Pertamina telah mengusulkan kenaikan harga sebesar Rp 200-Rp 400 per liter kepada pemerintah. Hal itu juga telah didukung survei yang menunjukkan penurunan harga sebesar itu sudah cukup memuaskan bagi masyarakat.

”Jadi poinnya di saat April–Juni nanti kita ada profit lumayan. Jadi ketika harga minyak naik di Juli-Agustus, kita jamin tidak akan ada kenaikan harga BBM. Jadi ketika Lebaran, puasa dan liburan sekolah, masyarakat tidak akan terbebani kenaikan harga BBM,” tegasnya.

Ahmad mengatakan merujuk pada penurunan harga BBM pada Januari 2016 lalu, konsumsi BBM saat penurunan harga melonjak dua kali lipat.

Akibatnya, stok BBM di sebagian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) langsung kosong. Selain masyarakat menahan pembelian BBM, pengusaha SPBU juga menahan pembelian hingga penurunan harga BBM. Akibatnya, stok BBM di SPBU hanya tersedia 1-2 hari.

“Kami tidak mau ini terulang. Untuk itu, Pertamina akan menanggung selisih harga pengusaha. Mulai besok, kita akan isi penuh dulu (SPBU),” tegasnya.

Berita Rekomendasi

Menurut Ahmad, penurunan harga BBM tidak otomatis diikuti penurunan harga bahan pokok dan tarif transportasi. Saat Januari harga BBM turun cukup signifikan, barang dan jasa tidak turun, bahkan harga beras justru naik. “Berbeda hal jika harga BBM naik, harga barang dan jasa bisa dipastikan akan ikut meningkat,” kata dia.

Vice President Fuel Retail and Marketing Pertamina, Afandi, menambahkan MOPS per 24 Maret 2016 sudah berada pada level 50 dolar AS per barel, atau naik 10 persen dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. “Jadi memang kalau besok (harga BBM) turun drastis, pada Juli juga akan naik signifikan,” katanya.

Pertamina mengusulkan harga BBM turun sebesar Rp 200-Rp 400 per liter dibanding harga BBM periode Januari-Maret 2016. Untuk harga BBM periode Januari-Maret 2016, formula yang digunakan adalah MOPS dan kurs rata-rata 25 September-24 Desember 2015.

Hasilnya harga solar ditetapkan Rp 5.650 per liter dan premium non Jamali (Jawa, Madura, Bali) Rp 6.950 per liter dan untuk Jamali sebesar Rp 7.050 per liter.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas