Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ini Sikap INAplas soal Program Plastik Berbayar

INAplas mendukung usaha pemerintah mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah.

Editor: Sanusi
zoom-in Ini Sikap INAplas soal Program Plastik Berbayar
TRIBUN MANADO/FERDINAND
Pemberitahuan kantong plastik berbayar di Indomaret, Selasa (23/2/2016) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah mencermati program kantong belanja plastik berbayar yang sedang diujicobakan sampai Juni 2016, Asosiasi Industri Olefin Aromatik & Plastik Indonesia (INAplas) mendukung usaha pemerintah mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah.

"Namun kebijakan plastik berbayar bukan solusi yang tepat. Akar masalah pencemaran ingkungan adalah manajemen pengelolaan sampah yang tidak baik dan perilaku masyarakat yang abai terhadap lingkungan hidup," kata Fajar Budiono, Sekjen INAplas, Kamis (31/3/2016).

Untuk itu, INAplas mendorong pemerintah membuat rencana aksi mengubah sampah plastik menjadi energi listrik, bahan pengeras jalan dan bahan bakar minyak (BBM) yang telah terbukti sukses dilakukan oleh Singapura, India, Eropa dan Amerika.

"INaplas menolak kampanye anti plastik atau bebas plastik yang muncul memanfaatkan isu limbah plastik, karena hal tersebut tidak logis dan tidak mungkin diwujudkan," katanya.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia memerlukan material plastikc untuk menunjang kehidupannya, sehingga tidak wajar manusia bisa hidup tanpa plastik.

Anggota INAplas telah menyediakan plastik bio degradable dan oxo degradable sebagai alternatif. INAplas meminta agar pemerintah mendorong pemakaian plastik degradable lebih luas sehingga isu pencemaran lingkungan dapat diatasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas