Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jaringan Aksi Peduli BUMN Sebut Pelayanan PT Telkom Buruk

Hidayat mengaku heran perusahaan milik negara dengan kinerja saham terbaik pada tahun 2015 tega memperlakukan pelanggan buruk

Editor: Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaringan Aksi Peduli  BUMN mempertanyakan buruknya kinerja PT Telkom.

Misalnya, pembatasan quota internet atau Fair Usage Policy Indihome memberikan unlimited namun kemudian hanya menjadi 300 Gigabyte/bulan.

Pembatasan ini tanpa adanya pemberitahuan kepada pelanggan oleh pihak Telkom sehingga Telkom seperti mengelabui pelanggan.

Belum lagi, pelanggan Indihome mengalami gangguan hingga beberapa hari, sementara Indihome Telkom tak pernah memikirkan mekanisme pengurangan biaya pembayaran.

Pada beberapa kasus perbaikan jaringan, pelanggan harus menunggu hingga 3 hari untuk dapat menikmati paket internet hingga normal.

Selama 3 hari tak berfungsinya internet, Indihome tak pernah menghitung biaya yang dikeluarkan akibat terhambatnya kerja-kerja dan aktivitas kantor.

Selain itu, ada pelanggan mengeluhkan adanya kebijakan Indihome yang tak beres saat berhenti berlangganan Indihome, telepon rumah juga diputus.

Berita Rekomendasi

"Padahal, nomor telepon tersebut bukan berasal dari Indihome, melainkan nomor telepon rumah lama. Ini sungguh memprihatinkan," kata Muhamad Hidayat dari Jaringan Aksi Peduli  BUMN (JAP-BUMN) dalam keterangan pers, Selasa (19/4/2016).

Hidayat mengaku heran bagaimana mungkin perusahaan milik negara dengan kinerja saham terbaik pada tahun 2015 tega memperlakukan pelanggan seperti itu.

PT Telkom melalui anak perusahaan Telkomsel pernah kecolongan akibat bobolnya penjualan paket internet Simpati pada kisaran bulan Agustus-September 2015.

Untuk kebobolan ini hingga saat ini pihak Telkom dan Telkomsel tidak pernah mengakui terbuka padahal, agen-agen penjual kartu telepon menyatakan bahwa khusus untuk kartu internet Simpati penjualan dilakukan 2 minggu sebelum habisnya paket internet.

"Ini jelas merugikan pelanggan dan tentu saja merugikan keuangan perusahaan yang berarti juga merugikan negara akibat kehilangan banyak quota yang dijual ke pasar,"  katanya.

Lalu seperti apa pertanggungjawaban Dirut Telkom Alex Sinaga? "Sampai saat ini Dirut Telkom tak pernah mempertanggungjawabkan hal itu," katanya.

Aktivis Jaringan Aksi Peduli BUMN  akan mendatangi beramai-ramai RUPS PT Telkom untuk  mendesak digantinya Alex Sinaga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas