Bisnis Kuliner Bog Group Makin Membesar Karena Konsisten Garap Citarasa Jepang
Dalam rencana perusahaan, Boga akan menambah 10 gerai restoran lagi tahun ini.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Bisnis restoran Jepang tak ada matinya. Ini dibuktikan oleh Boga Group, pemilik jaringan puluhan restoran Jepang di Indonesia.
Setelah mengakuisisi jaringan restoran bernuansa Jepang Shaburi tahun 2015 lalu, Boga Group mulai mempersiapkan ekspansi lagi tahun ini.
Dalam rencana perusahaan, Boga akan menambah 10 gerai restoran lagi tahun ini.
Untuk waktu dekat, Boga Group akan memperkuat merek restoran barunya yakni Shaburi, dengan menambah 4 gerai lagi.
Lokasi ekspansi yang menjadi incaran gerai Shaburi adalah Yogyakarta dan Medan. Saat ini, gerai-gerai Shaburi tersebar di wilayah Jakarta dan Surabaya.
Tak hanya memperkuat jaringan restoran Shaburi saja, Boga Group berencana menambah merek restoran baru tahun ini. Adapun merek restoran barunya itu adalah Kintan.
Konsep dari restoran baru Boga Group ini mirip dengan Shaburi, yakni menyajikan masakan ala Jepang. Bedanya, sajian menu lebih premium.
"Kami akan membuka gerai Kintan pertama di Emporium Pluit Mall (Jakarta), pembukaan rencananya akhir Juni tahun ini," kata Kusnadi Rahardja, Presiden Direktur Boga Grup, Selasa (19/4/2016).
Kusnadi yang juga pemilik Boga Group bilang, kisaran harga menu dari restoran Kintan tersebut lebih mahal dari restoran Shaburi.
Saat ini, Boga Group telah mengoperasikan 89 gerai di bawah 7 merek, yakni; Bakerzin, Pepper Lunch, Paradise Dynasty, Paradise Inn, Master Wok, Boga Catering.
Selain menambah gerai Shaburi dan Kintan, Boga Group akan memperluas pembukaan jaringan restoran Pepper lunch tahun ini.
Wilayah yang menjadi bidikan untuk membuka gerai baru lainnya terutama di luar pulau Jawa dan Sumatera adalah kota-kota di Kalimantan.
Untuk merambah pulau Borneo tersebut, Boga Group akan membuka gerai di Kota Samarinda bulan Mei, setelah itu Boga Group membuka gerai di Banjarmasin.
Sayang, Kusnadi enggan memberikan penjelasan berapa nilai belanja modal yang dipersiapkan untuk melakukan ekspansi bisnis restoran tersebut.
Sebagai simulasi saja, untuk menyewa gerai restoran seluas 100 meter persegi di kawasan pusat belanja ternama di Jakarta setidaknya butuh dana puluhan juta sampai ratusan juta rupiah.
Masih booming
Andai kata Boga Group butuh dana Rp 700 juta untuk membuka 1 gerai, setidaknya Boga Group membutuhkan dana Rp 7 miliar untuk menambah 10 gerai.
"Kami tidak hanya fokus di Jawa dan Bali, kami akan membawa restoran ke kota lain," kata Kusnadi.
Tak hanya soal dana ekspansi, soal pendapatan Kusnadi enggan memerincinya.
Mereka hanya bilang, pendapatan tahun 2015 lebih baik ketimbang tahun 2014. "Kami tumbuh signifikan, tapi tidak bisa kami sebutkan angkanya," jelas Kusnadi.
Selain tambah gerai, Boga Grup juga memiliki strategi lain untuk mendongkrak penjualan.
Salah satunya sinergi dengan perbankan dan pemasok. Kerjasama dengan perbankan terkait promosi dan kemudahan pembayaran.
Adapun kerjasama dengan pemasok berupa kepastian pasokan dan harga.
Perlu diketahui, bisnis restoran ala Jepang disukai oleh masyarakat Indonesia.
Sudrajat, Wakil Ketua Persatuan Hotel dan Restauran seluruh Indonesia (PHRI ) bilang, orang Indonesia menyukai makanan dari negeri Matahari Terbit tersebut. "Taste-nya sama,"' kata Sudrajat.
Selain itu, pertumbuhan restoran Jepang seiring pula dengan perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang suka makan di luar bersama keluarga atau sahabat.
Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri