Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekonomi Digital Indonesia Bukan Hanya Bisnis E-Commerce

TIK di dalam negeri tidak akan mengekor kesuksesan Google, Facebook, atau beragam startup global di pasar dunia.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ekonomi Digital Indonesia Bukan Hanya Bisnis E-Commerce
Axioo
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan potensi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di masa depan akan terus berkembang. Hal itu harus disambut dan didorong lebih cepat dari regulasi pemerintah.

Praktisi TIK Dedi Yudiant memaparkan ekonomi digital yang dikembangkan memakai sistem IT di Indonesia bukan hanya bisnis E-Commerce. Menurut Dedi masih banyak potensi yang bisa digali lebih banyak.

“Saya ingatkan lagi bahwa masyarakat dan pemerintah tak boleh salah kaprah melihat peluang ini. Kita tidak sadar bahwa belum ada rumusan besar TIK di Indonesia, satu pun belum ada," ujar Dedi, Rabu (20/4/2016).

Dedi optimis TIK di dalam negeri tidak akan mengekor kesuksesan Google, Facebook, atau beragam startup global di pasar dunia. Dedi yakin target ekonomi digital yang digaungkan oleh Presiden RI Jokowi bisa tercapai di 2019.

"Pesan Presiden di dalam industri kreatif ada industri TIK. Di situ Presiden juga menekankan bahwa TIK akan menjadi tulang punggung untuk membuka lapangan pekerjaan secara massal dengan begitu cepat," kata Dedi.

Ketua Komite Penyelarasan Teknologi Informasi dan Komunikasi (KPTIK) berharap pemerintah bisa segera membuat program dan terobosan untuk memanfaatkan TIK semaksimal mungkin. Karena kesempatan di dalam sistem IT begitu besar.

"Kita tidak sadar bahwa belum ada rumusan besar TIK di Indonesia, satu pun belum ada,” kata Dedi.

Berita Rekomendasi

Pada saat berkunjung ke Amerika Serikat bulan Februari 2016 lalu, Presiden mengangkat konsep ekonomi sebagai topik utama. Nilai potensi ekonomi digital Indonesia pada 2020 akan mencapai 130 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 1, 690 triliun dengan kurs Rp 13.000 per dollar AS. Jika konsep itu berjalan dengan baik, nilai itu akan tercapai.

"Hanya tersisa 2,5 tahun untuk mencapai target 2020 itu, bagaimana kita mau mengejarnya,” jelas Dedi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas