Kata Menteri Darmin, Pekerja Berkualitas Perlu Sertifikasi Standar Kompetensi
"Jadi ketika ada lowongan pekerjaan, perusahaan itu tidak menyeleksi ribuan orang, tapi tinggal melihat saja sertifikasinya yang sesuai dibutuhkan."
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution melihat persoalan tenaga kerja Indonesia pada saat ini yaitu belum memiliki standar kompetensi yang diperlukan dunia usaha.
"Kita punya kementerian dan lembaganya, ada Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian pendidikan, kemudian ada pendidikan tinggi, standar profesi, maka harusnya bisa melahurkan standar-standar kompetensi," ujar Darmin di Jakarta, Minggu (1/5/2016).
Darmin mencontohkan, sertifikasi mengetik melalui komputer, dimana saat ini hanya mencantumkan bahwa seseorang telah lulus ilmu mengetik komputer.
Menurutnya, hal tersebut belum cukup, kartena seharusnya dicantumkan pula SDM tersebut mampu mengetik dalam waktu lima menit dengan kesalahan 1 persen.
"Jadi ketika ada lowongan pekerjaan, perusahaan itu tidak menyeleksi ribuan orang, tapi tinggal melihat saja sertifikasinya yang sesuai dibutuhkan," tuturnya.
Tidak adanya standar kompetensi dan traning untuk meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM), membuat pekerja tidak mampu bersaing yang akhirnya meningkatkan karirnya.
"Saya dapet cerita, ada orang yang 20 tahun bekerja, kerjaannya cuman masang kancing saja dari pagi sampe sore, ini jangan sampai begini," tuturnya.