Menhub Resmikan 12 Pelabuhan Penghubung Sekaligus
Ke-12 pelabuhan tersebut yaitu, Pelabuhan Tahuna, Petta, Bukide, Lipang, Kawaluso, Kahakitang, Kawio, Matutuang, Sawang, Kalama, Buhias dan Amurang.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TAHUNA – Menhub Ignasius Jonan meresmikan 12 pelabuhan penghubung dan perekat kepulauan terluar utara Indonesia di Tahuna, Sangihe Sulawesi Utara, Minggu (1/5/2016) dengan total nilai investasi sekitar Rp 583 miliar.
Peresmian ke 12 pelabuhan ini merupakan perwujudan Nawacita pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran,kawasan terluar, perbatasan, terdalam dan rawan bencana.
Dalam keterangan pers yang diterima dari Kemenhub disebutkan, ke-12 pelabuhan tersebut yaitu, Pelabuhan Tahuna, Petta, Bukide, Lipang, Kawaluso, Kahakitang, Kawio, Matutuang, Sawang, Kalama, Buhias dan Amurang.
Plt Dirjen Perhubungan Laut, Umar Aris, dalam laporannya mengatakan untuk mewujudkan pergerakan dinamika pembangunan, peningkatan mobilitas manusia, barang dan jasa, serta mendukung pengembangan wilayah diperlukan sarana dan prasarana transportasi laut.
“Kementerian Perhubungan sebagai regulator di bidang transportasi laut mempunyai tugas menyiapkan prasarana dan sarana yang memadai guna mendukung mobilitas manusia dan kelancaran arus barang,” ujarnya saat sambutan laporan kepada Menhub.
Pembangunan sarana dan prasarana ini, tambahnya, juga untuk mewujudkan sistem logistik nasional yang efisien dan efektif.
Sementara itu Menhub Ignasius Jonan mengungkapkan perluasan dan pengembangan kawasan hinterland akan menjadi fokus kementerian setelah peresmian 91 pelabuhan pada tahun ini.
“Arahnya itu pengembangan sisi darat. Mau gudang, portland atau alat bongkar muat dan lain sebagainya,” tegasnya, setelah meresmikan 12 pelabuhan, Minggu (1/5/2016).
Ke depannya, dia tidak ingin melihat pelabuhan tanpa memiliki sistem bongkar muat yang efisien dan memadai. Menurutnya, kegiatan bongkar muat di pelabuhan di bawah Kementerian Perhubungan harus mengunakan forklift, reachstacker, atau crane.
“Harus ada forklift, reachstacker, dan crane sehingga proses bongkar muat tidak pakai tenaga manusia lagi. Ini mohon diperhatikan karena efisiensi logistik itu penting,” ungkapnya.
Pengembangan 12 Pelabuhan
Pelabuhan Tahuna dan Petta secara hierarki merupakan pelabuhan pengumpul. Pengembangan Pelabuhan Tahuna. Dilakukan mulai tahun 2004 sampai dengan 2015 dengan total anggaran sekitar Rp 180 miliar.
Pelabuhan Tahuna direncanakan untuk kegiatan bongkar muat barang dan petikemas serta turun naik penumpang dengan fasilitas antara lain dermaga multipurpose 300 meter untuk mengakomodasi kapal ukuran 5000 DWT.
Sementara pengembangan Pelabuhan Petta dilakukan dari tahun 2005 hingga tahun 2015 dengan total anggaran Rp 44 miliar. Pengembangannya berupa pembangunan 2 unit dermaga sepanjang 50 meter, lapangan penumpukan, gudang 300 m2, dan terminal penumpang.
Pengembangan Pelabuhan Bukide dilakukan dari tahun 2001 hingga tahun 2015 dengan total anggaran Rp 23 miliar. Fasilitas yang ada antara lain dermaga 35 meter, kantor dan terminal penumpang 250 m2 dan gudang untuk mengakomodasi kapal dengan ukuran 1000 DWT.
Pengembangan Pelabuhan Kalama mulai tahun 2013-2015 dengan total anggaran Rp 31 miliar. Fasilitas yang dibangun di antaranya dermaga sepanjang 70 meter, fasilitas darat berupa gudang 200 m2 , kantor serta lapangan penumpukan.
Pelabuhan Lipang dikembangkan sejak tahun 2011 sampai dengan 2015 dengan total anggaran Rp 27 miliar. Fasilitas yang dibangun dermaga sepanjang 43 meter dan fasilitas darat antara lain gudang seluas 300 m2 serta terminal penumpang 150 m2.
Pelabuhan Kahakitang dikembangkan sejak tahun 2013 hingga tahun 2015 dengan total anggaran Rp 50 miliar. Fasilitas yang dibangun antara lain dermaga sepanjang 118 m serta fasilitas darat berupa gudang 200 m2, kantor serta lapangan penumpukan.
Pelabuhan Kawaluso dikembangkan sejak tahun 2006 hingga tahun 2015 dengan total anggaran Rp 29 miliar. Fasilitas yang dibangun antara lain dermaga sepanjang 43 m, kantor dan terminal penumpang 150 m2 serta gudang 300 m2.
Sedangkan pengembangan Pelabuhan Matutuang dilakukan mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 dengan total anggaran Rp 25 miliar. Fasilitasnya antara lain berupa dermaga 40,5 meter dan fasilitas darat antara lain gudang, terminal penumpang dan lapangan penumpukan.
Pelabuhan Kawio dikembangkan sejak tahun 2008-2015 dengan anggaran Rp 51 miliar. Fasilitasnya antara lain berupa dermaga 42 m, kantor dan terminal penumpang serta gudang.
Pada Pelabuhan Sawang telah dikembangkan fasilitas di antaranya berupa dermaga 132 meter, fasilitas darat berupa gudang, terminal penumpang dan lapangan penumpukan. Total anggarannya Rp 38 miliar dilakukan dari Tahun 2006-2015.
Pelabuhan Buhias telah dikembangkan sejak tahun 2013-2015 dengan anggaran Rp 27 miliar. Fasilitasnya antara lain berupa dermaga 70 meter, fasilitas darat antara lain gudang, terminal penumpang dan lapangan penumpukan.
Sedangkan pada Pelabuhan Amurang telah dikembangkan fasilitas antara lain berupa dermaga general kargo 164 meter, dan fasilitas darat antara lain lapangan penumpukan 1.000 m2, terminal penumpang 112,5 m2 dan gudang 500 m2. Dikembangkan sejak tahun 2006-2015 dengan anggaran Rp 58 miliar.
Pelabuhan Bukide, Kalama, Lipang, Kahakitang, Kawaluso, Matatuang, Kawio, Buhias dan Amurang merupakan pelabuhan pengumpan lokal. Sedangkan Pelabuhan Sawang dikategorikan sebagai pelabuhan pengumpan regional. (BU/SR/HP)