Tambah 2 STS Crane, Terminal Teluk Lamong Makin Efisien
STS crane tersebut ditujukan untuk melayani proses bongkar muat pada dermaga domestik di terminal peti kema
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Permintaan pasar yang semakin tinggi pada tahun kedua dioperasikannya PT Terminal Teluk Lamong (TTL) membuat PT Pelabuhan Indonesia III atau Pelindo III menambah dua unit peralatan bongkar muat, Ship to Shore (STS) crane.
STS crane tersebut ditujukan untuk melayani proses bongkar muat pada dermaga domestik di terminal peti kemas ramah lingkungan tersebut.
Kahumas TTL Reka Yusmara menjelaskan, kedua STS crane baru bernomor crane CC04 dan CC05 tersebut sudah tiba pada Rabu pekan lalu.
“Kini aktivitas roll off atau penggeseran STS dari kapal menuju dermaga Terminal Teluk Lamong masih berlangsung. Kemudian akan dilanjutkan dengan proses commissioning untuk memeriksa kesiapan STS crane sebelum digunakan untuk proses bongkar muat,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.
STS crane Terminal Teluk Lamong berteknologi mutakhir yang dioperasikan dengan tenaga listrik dan memiliki daya angkat maksimal sebesar 40 ton. Kemampuan jangkauan STS crane tersebut ke kapal mencapai 14 row atau setara 35 meter.
Melalui penambahan 2 unit STS crane, maka Terminal Teluk Lamong kini telah memiliki 5 unit STS crane domestik dan 2 unit STS crane internasional.
“Pada akhir tahun 2016, direncanakan Pelindo III akan kembali mendatangkan 3 unit STS crane tambahan untuk menunjang pelayanan dermaga internasional sehingga total STS crane menjadi 10 unit,” jelas Reka lagi.
Komitmen Pelindo III menyiapkan Terminal Teluk Lamong untuk melayani kapal bermuatan besar telah terbukti. Dermaga sepanjang 500 meter yang akan diperpanjang hingga satu kilometer memiliki kedalaman hingga -16 meter LWS untuk kolam dermaga internasional dan -14 meter LWS pada kolam dermaga domestik.
STS crane internasional bahkan memiliki kemampuan twin lift yang dapat mengangkut dua peti kemas ukuran 20 feet secara bersamaan, sehingga menambah kecepatan proses bongkar muat barang.
“Terminal Teluk Lamong dengan kecanggihan, ketepatan, dan kecepatan peralatan yang dimiliki kini dapat melayani lebih banyak kapal, serta mengurangi waktu bongkar-muat dengan adanya penambahan STS Crane tersebut,” tandasnya.
Berdasarkan data Pelindo III, selama tahun 2015, arus bongkar muat peti kemas di terminal yang baru berumur dua tahun tersebut, mencapai 121.159 TEUs.
Sementara itu hingga Maret 2016, kinerja bongkar muat peti kemas triwulan I tercatat sebanyak 57.625 TEUs atau melonjak sebesar 282 persen jika dibandingkan dengan triwulan I tahun sebelumnya yang sebesar 15.086 TEUs.