Tekan Harga, Bulog Lepas 1.000 Ton Bawang Merah
Menjelang puasa dan lebaran maka harga barang dan beberapa komoditas pangan bergerak naik, termasuk bawang merah yang sempat menembus Rp 45 ribu
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang puasa dan lebaran maka harga barang dan beberapa komoditas pangan bergerak naik, termasuk bawang merah yang sempat menembus Rp 45 ribu per kilo gram.
Direktur Komersial Bulog Fadzri Sentosa mengatakan, harga tersebut dirasakan terlalu tinggi bagi masyarakat, sehingga pemerintah memerintahkan Bulog untuk melakukan intervensi pasar, agar harga kembali stabil di kisaran Rp 25 ribu.
"Bulog seminggu ini telah melakukan operasi pasar bawang merah di beberapa wilayah DKI, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan lainnya," kata Fadzri, Jakarta, Kamis (26/5/2016) malam.
Menurutnya, sudah lebih 1.000 ton bawang merah digelontorkan ke pasar melalui penjualan eceran maupun grosir, yang bekerjasama dengan Pengelola Pasar Induk Tanah Tinggi (Paskomnas) dan assosiasi bawang merah untuk menambah pasokan ke pasar, melalui mekanisme perdagangan yang ada.
"Dalam operasi pasar bawang ini supaya efektif Bulog memperhatikan selera pasar. Misalnya untuk Jakarta, Jateng, Sumatera, operasi pasar mempergunakan jenis bima curut dari Brebes. Jatim, NTT, Kalimantan suka dengan jenis bawang merah bima dari NTB," tuturnya.
Dengan operasi pasar yang dilaksanakan dalam lima hari terakhir, membuat harga bawang merah kelas medium di pasar induk telah turun dari sebelumnya Rp 27 ribu menjadi Rp 24 ribu bahkan Rp 23 ribu per kilo gram.
Untuk selanjutnya agar harga tetap stabil pada tingkat harga yang wajar, Bulog terus menggelontorkan ke pasar 20 ton hingga 30 ton per hari, dengan harga Rp 21 ribu sampai Rp 23 ribu.