JICT dan TPK Koja Akan Meluncurkan Inovasi Baru Joint-Autogate
JICT dilengkapi dengan WIM bridge atau jembatan timbang model bergerak, untuk mengukur berat petikemas dan isinya secara akurat
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Setelah meningkatkan sistem operasi dan penggunaan sistem e-billing, Jakarta International Container Terminal (JICT) bersama TPK Koja kini bersiap meluncurkan fasilitas "Pintu Otomatis" terintegrasi bernama JICT-Koja Joint Autogate.
Hal tersebut diungkapkan oleh Vice President Director JICT Riza Erivan saat peninjauan pekerjaan proyek fasilitas joint gate di Jakarta, Jumat (27/5/2016).
"Konsepnya nanti adalah untuk lebih memperlancar arus barang ke kedua terminal petikemas ini dengan pintu masuk terintegrasi, fasilitas area truk yang lebih besar dan Weight-In-Motion (WIM) bridge," ujar Riza saat acara site visit bersama beberapa perusahaan pelayaran, pelanggan JICT.
Menurut Riza, JICT dilengkapi dengan WIM bridge atau jembatan timbang model bergerak, untuk mengukur berat petikemas dan isinya secara akurat. Dengan WIM ini para pemilik kapal mendapatkan jaminan keamanan saat berlayar sesuai dengan aturan SOLAS (Safety of Life At Sea) yang dikeluarkan oleh International Maritime Organization (IMO) yang akan segera berlaku pada tanggal 1 Juli 2016.
"Fasilitas komplek gate baru JICT-Koja seluas 6.5 hektar dan dilengkapi jembatan WIM merupakan yang pertama di Indonesia," ujar Riza menyebut JICT dan Koja sangat mengutamakan inovasi layanan pelabuhan.
Dikesempatan yang sama Agus Hendri, General Manager TPK KOJA, menyampaikan Fasilitas joint-gate JICT dan Koja saat ini telah memasuki tahap akhir penyelesaian. dan kedua terminal dipastikan segera siap melayani arus barang di Indonesia. Komitmen kami adalah terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan pada pengguna jasa.
Riza menambahkan, melihat jumlah truk yang melewati JICT dan TPK Koja per-hari, mencapai rata-rata lebih dari 12.000 truk, maka diperlukan peningkatan sistem dan fasilitas.
"Dengan inovasi ini, kami berharap dapat meningkatkan sistem logistik nasional dan mempercepat arus barang di pelabuhan," pungkas Riza.