TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Indonesia menjajaki kerjasama di bidang kemaritiman, pariwisata, dan keamanan laut dengan Yunani.

Inisiatif itu dilakukan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli dengan mengunjungi Yunani.

Dalam sesi acara makan malam dengan pejabat, pengusaha sektor maritim dan ekonomi Yunani, Minggu, (5/6/2016) malam, Rizal mengungkapkan keinginannya membuka kerjasama tersebut.

"Saya merasa sangat senang bisa bertemu dengan bapak-ibu sekalian malam Ini. Yunani dikenal sebagai negara dengan bisnis maritim dan perkapalan yang tangguh. Saya kira, Indonesia bisa bekerja sama dan belajar dari Yunani," katanya.

Kerja sama di bidang keamanan laut dijajaki lewat diskusi dengan pejabat coast guard Yunani.

Menurut Menko Rizal, kerja sama di bidang keamanan laut penting, mengingat lebih dari dua pertiga wilayah Indonesia terdiri atas lautan.

Kata dia, kerja sama ini bukan hanya menyangkut sisi keamanan dan kedaulatan, tapi juga dari sisi ekonomi.

"Setiap tahun ikan kita dicuri. Kerugiannya sekitar US$20 miliar/tahun. Kita sudah ambil sejumlah langkah untuk menghentikan hal ini”, katanya.

Rizal menambahkan, Indonesia juga bisa belajar dari Yunani yang penjaga pantainya sudah sangat terkenal sebagai salah satu yg terbaik di dunia.

"Kita bisa belajar tentang pengembangan kapasitas sumber daya manusia, teknologi keamanan laut, saling tukar informasi, dan lainnya," katanya.

Pembicaraan juga berkisar pada kerjasama pariwisata, terutama di sektor maritim.

Di bawah koordinasi Rizal Ramli, Indonesia memang telah banyak melakukan terobosan, khususnya di bidang perizinan kapal cruise dan yacht.

Namun tetap masih ada banyak yg bisa dipelajari dari Yunani yang pariwasatanya menjadi salah satu sumber utama penerimaan negara.