Terowongan Akses Pekerjaan PLTA Jatigede Mulai Dikerjakan
PLTA Jatigede ini sangat diharapkan dapat beroperasi secara commercional operation date (COD) di tahun 2019 sesuai jadual yang ditetapkan.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede kapasitas 2 X 55 megaWatt (MW) yang terletak di Kecamatan Tomo dan Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang, Jawa Barat memasuki tahap pekerjaan terowongan. Hal ini ditandai first tunnelling penting memulai pekerjaan terowongan.
PLTA Jatigede ini sangat diharapkan dapat beroperasi secara commercional operation date (COD) di tahun 2019 sesuai jadual yang ditetapkan.
Proyek ini juga merupakan prioritas Pemerintah pada program pembangunan kelistrikan 35.000 MW dimana pelaksanaan groundbreaking dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah 1 (UIP JBT 1), Anang Yahmadi mengatakan pelaksanaan konstruksi adit tunnel 2 sempat dipindahkan di area baru. Hal ini disebabkan area sebelumnya berada di daerah longsoran.
"Dengan dimulainya ekskavasi di lokasi baru, pelaksanaan tunneling Alhamdulillah dapat berjalan dengan baik sesuai rencana," ujar Anang, Jumat (24/6/2016).
Walaupun saat ini general construction program direvisi, namun COD diharapkan tetap sesuai rencana pada Maret 2019.
Kontraktor bisa speed-up untuk mengejar rencana yang sudah ada. Proses relokasi warga di dalam area proyek dapat dilaksanakan pada Juli 2016.
"Sehingga ekskavasi di area powerhouse dapat dilaksanakan dengan penuh," kata Anang.
Anggaran untuk PLTA Jatigede tahun 2016 ini, sebesar sekitar 30 juta dollar AS, sementara menggunakan APLN.
PLN telah menyiapkan disbursement dan sekarang progres pekerjaan tergantung kepada performa Kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan sehingga target pekerjaan dapat selesai sesuai target yang direncanakan.
"Sejauh ini sampai Semester 1, baru terserap sekitar USD 5-6 juta dengan progres pekerjaan sekitar 10 persen," pungkas Anang Yahmadi.
PLTA Jatigede akan memanfaatkan air waduk Jatigede yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Waduk Jatigede merupakan waduk terbesar kedua di Indonesia setelah waduk Jatiluhur Purwakarta dan terbesar di Asia Tenggara.
Dengan total kepala keluarga (KK) yang terkena proyek waduk ini sebanyak 11.469 KK dengan luas lahan sekitar 4.983 Hektar.