Anggota DPR: Jangan Binasakan Petani Garam dengan Mendatangkan Produk Impor
Pelabuhan Cirebon menerima garam impor untuk industri, disaat petani garam di Cirebon karena hasil garamnya tidak laku dijual.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI, Miryam S Haryani yang sedang melakukan kunjungan ke Pelabuhan terkejut dengan adanya garam impor dari Australia masuk di Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat.
Anggota Komisi V DPR RI yang berasal dari Daerah Pilihan (Dapil) Cirebon dan Indramayu itu, mengaku terkejut karena Pelabuhan Cirebon menerima garam impor untuk industri, disaat petani garam di Cirebon karena hasil garamnya tidak laku dijual.
"Mestinya pemerintah cukup bijak, jangan binasakan petani garam di Cirebon dengan mendatangkan garam impor melalui Pelabuhan," kata Miryam dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/8/2016).
Politikus partai Hanura itu menuturkan Cirebon merupakan salah satu daerah terbesar penghasil garam di Jawa, sehingga tidak sepatutnya ada impor garam.
Seharusnya, kata Miryam, pemerintah memberikan subsidi kepada petani garam di Cirebon, untuk bisa membuat garam industri dan mendorong untuk bisa menunjang industri yang ada.
"Bukan malah melakukan impor besar-besaran dari luar negeri. Hal ini sudah tentu sangat merugikan petani garam di Cirebon," tuturnya.
"Hampir seluruh wilayah Kabupaten Cirebon penghasil garam, tapi di Pelabuhannya ada garam impor dari Australia, saya kaget sekali," tuturnya lagi.
Masih kata Miryam, kebijakan impor garam disaat petani garam sedang mengalami kerugian besar akibat banyak yang tidak bisa derjual, merupakan keputusan yang tidak tepat.
"Dan untuk itu seharusnya pemerintah bisa memaksimalkan petani lokal yang sudah ada," tukasnya.