Rasio Kredit Bermasalah Bank Masih di Level Tertinggi
Rasio kredit bermasalah pada level 3,1 persen merupakan angka yang tertinggi, sehingga trennya ke depan akan menuru
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rasio kredit bermasalah atau non performence loan (NPL) perbankan nasional hingga akhir Juli 2016 berada di level 3,05 persen, atau lebih rendah dibanding Mei 2016 sebesar 3,1 persen.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengatakan, rasio kredit bermasalah pada level 3,1 persen merupakan angka yang tertinggi, sehingga trennya ke depan akan menurun.
"Dugaan saya bulan depan, juga turun lagi karena puncaknya sudah lewat," ucap Muliaman di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Menurut Muliaman, penurunan NPL tersebut karena perbankan menjalankan program restruksisasi dan penyaluran kreditnya mengalami peningkatan.
"Faktor turun ini, karena ada semacam perencanaan dari bank, jadinya ke depan akan turun (NPL)," ujar Muliaman.
Peningkatan penyaluran kredit, kata Muliaman, lebih didorong oleh perbankan yang berada di BUKU III dan BUKU IV, khususnya bank berpelat merah.
"Kredit yang meningkat sektor pertanian, otomotif dan properti mulai membaik, seiring relaksasi LTV (loan to value)," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.