Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Listrik Terminal 3 Padam, Ini Penjelasan AP II

PT Angkasa Pura II mengatakan pihaknya tengah melakukan audit internal terkait insiden mati listrik di Terminal 3

Editor: Sanusi
zoom-in Listrik Terminal 3 Padam, Ini Penjelasan AP II
nur ichsan/warta kota/nur ichsan
BEROPERASI - Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, mulai dioperasikan pada Selasa (9/8) dini hari. Terminal langsung digunakan oleh pesawat Garuda dalam penerbangan perdana rute : Jakarta-Jayapura (GA 654) dan Jakarta-Ternate (GA648). WARTA KOTA/Nur Ichsan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura II mengatakan pihaknya tengah melakukan audit internal terkait insiden mati listrik di Terminal 3 Bandara Soekarno- Hatta pada hari pertama beroperasi, Selasa (9/8/2016).

Plt Direktur Utama PT Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo menjelaskan, insiden mati listrik tersebut terjadi karena korsleting yang terjadi pada pukul 19.00 WIB, disebabkan karena pemasangan sistem listrik yang tidak sempurna.

"Jadi karena panas lalu korslet, seperti di rumah, kalau korslet, Miniature Circuit Breaker (MCB) turun sehingga listrik mati. Kita sudah teliti dan perbaiki, listrik sudah normal lagi," ujar Djoko saat konferensi pers di Kantor Angkasa Pura II di Tangerang Banten kemarin.

Djoko menuturkan, pihaknya telah melakukan ujicoba beberapa kali sistem kelistrikan saat terminal 3 baru belum dioperasikan dan tidak ditemukannya masalah pada sistem tersebut.

Atas kejadian korsleting tersebut pihaknya langsung melakukan audit internal. "Masalah seperti ini pasti saja terjadi. Audit bukan cuma listrik tapi semua fasilitas, nanti kita lihat apa yang kurang, langsung tindak lanjuti," tegasnya.

Djoko mengatakan, pasokan listrik di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta sendiri disuplai dari PLN sebesar 65 megawatt.

Listrik tersebut berasal dari empat jaringan PLN di sekitar bandara. Jika satu jaringan mati, akan digantikan dengan jaringan lainnya.

BERITA REKOMENDASI

"Selain itu juga ada genset berkapasitas 28 megawatt yang secara otomatis memback-up listrik ketika PLN mati. Ini untuk fasilitas yang bersifat prioritas. Kita juga lengkapi dengan Uninterruptible Power Supply (UPS), karena ada beberapa fasilitas yang tidak boleh berhenti seperti alat bantu navigasi dan yang berhubungan dengan landasan pesawat. Jadi sistem kita cukup handal," jelasnya.

Djoko mengungkapkan, saat ini Angkasa Pura II berencana membangun Pembangit Listrik Tenaga Gas di sekitar Bandara Soekarno-Hatta untuk mensuplai listrik lebih baik lagi sehingga masalah listrik mati tidak akan terulang.(Pramdia Arhando Julianto)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas