JCI Jakarta berharap presiden Jokowi bisa ajak Jack Ma datang ke Indonesia
Jokowi sendiri bertekat dalam paket kebijakan terkait e-commerce, pemerintah bakal menjamin kemudahan dalam bisnis online
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menemui CEO Alibaba, Jack Ma dalam lawatannya ke markas raksasa e-commerce Alibaba di China, Jumat lalu. Tujuan Jokowi bertemu dengan Jack Ma adalah membahas produk UKM dari Indonesia agar bisa menembus pasar China dan pasar global melalui jaringan Aliexpress.
Jokowi sendiri bertekat dalam paket kebijakan terkait e-commerce, pemerintah bakal menjamin kemudahan dalam bisnis online dimana Indonesia bisa menjadikan sektor ini sebagai salah satu sektor yang menompang pertumbuhan ekonomi.
Menyikapi hal demikian, President Junior Chamber Internatinoal Jakarta, M Hadi Nainggolan mengungkapkan bahwa banyak pengusaha di dalam negeri khususnya pebisnis startup yang terinspirasi dengan Jack Ma.
Mereka memandang Jack Ma sebagai “role model” dalam bidang usaha.Maka dari itu, para pengusaha memiliki keinginan untuk bisa bertemu langsung dengan sang tokoh idola untuk mendengar kisah-kisah yang menginspirasi, serta mendapatkan ilmu-ilmu tambahan yang bermanfaat.
“Para pebisnis startup benar- benar ingin bertemu dengan tokoh idola yang telah menginspirasi anak- anak muda di Indonesia. Untuk itu kami sangat berharap agar Presiden Jokowi bisa mengundang Jack Ma datang ke Indonesia. Kami ingin belajar kunci sukses darinya,” ujar Hadi ketika ditemui, Senin, (5/9).
Lebih lanjut, Hadi mengatakan bahwa Indonesia sendiri merupakan salah satu market e-commerce di dunia. Dengan mendatangkan Jack Ma ke Indonesia, bisa menjadi sebuah momentum kerjasama yang lebih kongkrit antara Alibaba Group dengan pengusaha e-commerce Indonesia.
“Bila merujuk pada populasi penduduk Indonesia yang sangat besar, potensi perkembangan e-commerce di Indonesia bisa meningkat 25% per tahun. Hal ini bukanlah hal yang mustahil karena pengguna internet di dalam negeri jumlahnya telah menembus 88,1 juta dan hampir 50% diantaranya merupakan pengguna internet harian. Hal tersebut bisa menjadikan negara kita sebagai energi digital di kawasan ASEAN terlebih lagi bila kita sudah menjalin kerjasama dengan Alibaba Group tentu startup di Indonesia akan semakin berkembang, dan mampu menjangkau pasar yang lebih luas,” terang Founder Graha Inspirasi tersebut.
Dalam hal ini, Hadi menegaskan bahwa JCI ingin menjadi bagian hubungan untuk membangun network pengusaha Indonesia ke seluruh dunia. JCI sendiri tersebar di 127 Negara dan itu merupakan potensi besar untuk melahirkan pengusaha- pengusaha Indonesia yang “go internasional”.
“JCI ingin membangun network pengusaha lokal dengan negara-negara anggota JCI lainnya. Meskipun, untuk masuk ke pasar internasional bukanlah hal yang mudah, butuh kesiapan dan juga keberanian agar produk, atau merek dari bisnis kita benar- benar bisa masuk dan diterima oleh konsumen luar negeri. Kita harus membuktikan bahwa produk asal Indonesia memiliki nilai jual tinggi dan tidak kalah saing dari segi harga maupun kualitas dengan produk atau bisnis dari luar negeri,” katanya.