TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno kembali menggelar silaturahmi komunitas nusantara.

Kali ini, acara tersebut diadakan di Kota Semarang, Jawa Tengah Rabu (7/9/2016), dengan mengangkat tema dampak pemotongan anggaran bagi perkembangan ekonomi daerah.

Menurut Eddy, pemotongan anggaran adalah pil pahit yang harus ditelan pemerintah untuk menyesuaikan kemampuan riil pemerintah dalam membiayai pembangunan di tahun 2016 dan ke depan.

Turunnya target pendapatan pajak dan pendapatan negara bukan pajak lainnya, adalah realita yang dihadapi pemerintah dan sudah sepatutnya disikapi melalui pemotongan anggaran ketimbang pembiayaan melalui utang.

Namun demikian, Eddy berharap pmotongan anggaran yang juga ditargetkan untuk pemerintah daerah tidak membawa imbas yang berat, mengingat perputaran roda perekonomian daerah, membantu pemerintah pusat dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan lain lain.

"Saya mengapresiasi langkah Menteri Keuangan yang bersikap realistis dan konservatif dalam menjalankan anggaran negara, khususnya di tahun 2016. Pemerintah harus teliti dalam menggunakan anggaran yang serba terbatas, agar prioritas penggunaannya ditujukan kepada proyek infrastruktur, pembenahan sarana dan prasarana, yang bertujuan menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan roda perekonomian," kata Eddy lewat keterangan yang diterima.

Acara yang akan dihadiri mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Negeri Semarang (UNES), komunitas kreatif, dan seniman, yang ada di Semarang akan dimoderatori oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM UNNES 2015, M Mugnil Labib.

Diskusi yang dihadiri media dan blogger ini juga akan dijadikan Eddy sebagai wadah menyampaikan pendapat dari mahasiswa dan berbagai komunitas kreatif di Semarang.