Pegawai PLN Tolak Rencana Akuisisi Pertamina Geothermal
"Akuisisi sepihak itu pasti akan menimbulkan friksi yang tidak baik."
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Serikat Pekerja PLN Jumadis Abda mengatakan akuisisi Pertamina Gheotermal Energy (PGE) tidak seharusnya dilakukan oleh manajemen PT PLN (Persero).
Langkah itu dinilai akan menimbulkan friksi-friksi yang justru akan menghambat kinerja masing-masing perusahaan.
Jumadis berharap pemerintah fokus memajukan BUMN yang ada untuk membangun sinergi antar BUMN.
"Akuisisi sepihak itu pasti akan menimbulkan friksi yang tidak baik. Sebaiknya bangun sinergi, kita akan terus himbau antara BUMN terutama BUMN energi Pertamina, PLN, PGN bersama sama ciptakan semangat untuk mewujudkan kedaultan energi," kata Jumadis, Kamis (15/9/2016).
Ditambahkan oleh Ketua Serikat Pekerja PGE Bagus Bramantyo, akuisisi PGE oleh PLN akan menghambat pengembangan geothermal yang sudah berjalan.
Apalagi PLN saat ini sedang membutuhkan banyak biaya untuk menjalankan proyek 350 ribu megawatt.
"Malah yang ada akan mematikan investasi yang sudah ada," kata Bagus.
Saat ini Pertamina Geotherma Energy yang sudah berpengalaman sekitar 30 tahun di bidang usaha geothermal.
Anak usaha Pertamina itu telah mengelola 22 Wilayah Kerja Panas Bumi di berbagai lokasi di Indonesia dengan kapasitas terpasang sebesar 490 MW.