Dwelling Time Bisa Dipercepat 2 Hari
"Target 2,5 hari kan maya, bisa lebih cepat. Spiritnya harus dibawah 3 hari"
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin waktu bongkar muat barang di pelabuhan (dwelling time) di bawah tiga hari. Hal itu bisa berdampak terhadap biaya logistik.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memaparkan dwelling time bisa ditekan kurang dari dua hari. Namun saat ini Budi mengikuti instruksi Presiden bisa di bawah tiga hari.
"Target 2,5 hari kan maya, bisa lebih cepat. Spiritnya harus dibawah 3 hari," ujar Budi di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (21/9/2016).
Budi mengakui pasca pembongkaran barang setelah dari pelabuhan (post clearence) memiliki banyak kendala. Menurut Budi harus ada penekanan waktu usai pembongkaran
"Post clearence tantangan paling banyak kita memberikan suatu batas tengah, satu hari dari pre clearence, bisa dan tercapai," kata Budi.
Budi memaparkan post clearence di Tanjung Priok, Jakarta sudah baik mencapai 3,5 hari. Namun pelabuhan di kota Medan dan Surabaya menurut Budi harus banyak dibenahi.
"Post clearence di Jakarta sudah oke, Medan dan Surabaya satu pekerjaan yang sulit," ungkap Budi.