Indonesia – Inggris Targetkan Peningkatan Nilai Perdagangan dan Investasi
Under Secretary sampaikan ketertarikan Inggris untuk meningkatkan kerja sama ekonomi khususnya di bidang infrastruktur
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan tentang peluang Indonesia memperkuat kerjasama dengan Inggris.
Hal itu diungkapkan Retno saat pertemuan bilateral dengan Parliamentary Under Secretary of State for the Foreign and Commonwealth Office (Minister for Asia and the Pacific), Alok Sharma pada 26 September 2016,
“Perkembangan yang sekarang terjadi di Inggris diyakini dapat memberikan peluang baru untuk perkuat kerja sama bilateral kedua negara," ujarnya dalam keterangan Kementerian Luar Negeri, Senin (26/9/2016).
Pertemuan ini adalah yang pertama kali diantara Menlu RI dan Under Secretary.
Pada kesempatan pertemuan, keduanya bahas upaya untuk mendorong peningkatan perdagangan yang adil dan saling menguntungkatan bagi Indonesia dan Inggris, salah satunya di bidang infrastuktur.
Under Secretary sampaikan ketertarikan Inggris untuk meningkatkan kerja sama ekonomi khususnya di bidang infrastruktur, yang disambut baik oleh Menlu RI.
Hal ini sejalan dengan sikap kebutuhan Indonesia, mengingat saat ini investasi di berbagai bidang khususnya infrastruktur publik termasuk pelabuhan laut, bandara, galangan kapal, kereta api di Indonesia khususnya bagian Timur, sedang ditingkatkan.
Pada pertemuan Presiden RI dan PM Inggris bulan April 2016 kedua negara sepakat untuk memperkuat kemitraan dan dorong peningkatan perdagangan bilateral, investasi, penanggulangan radikalisme dan promosi toleransi, kerjasama ekonomi kreatif, energi, infrastruktur, transparansi dan anti korupsi.
Selain isu-isu perdagangan dan investasi, Menlu RI dan Under Secretary juga membahas kerja sama dalam upaya menghadapi ekstrimisme dan terorisme.
Menlu RI sampaikan juga apresiasi terhadap komitmen Inggris yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi serta toleransi, salah satunya melalui kerja sama dengan BDF, IPD serta masyarakat dan pemuka agama.
Pada kesempatan pertemuan Indonesia juga menyampaikan harapan dukungan Inggris untuk pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.
Nilai perdagangan Indonesia-Inggris pada 2015 mencapai berjumlah US$ 2,3 milyar dengan surplus Indonesia sebesar US$ 708 juta.
Inggris merupakan investor terbesar ke-2 di Indonesia dari kawasan Eropa, dan ke-10 dari seluruh dunia (2015), pada 2015 investasi Inggris mencapai USD 503,2 juta dalam 267 proyek.