Pameran Seafood Dukung Perikanan Indonesia
Pameran ini diikuti oleh lebih dari 200 perusahaan dari 12 negara antara lain Indonesia, Turki, USA, Cina, Malaysia, Swedia, Italia
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -– Dua pameran internasional digelar secara bersamaan di Jakarta International Expo Kemayoran pada tanggal 28 – 30 September 2016. Kedua pameran yang memiliki keterkaitan erat tersebut adalah Pameran International Indonesia Seafood and Meat Expo (IISM) ke-3 dan Refrigeration & HVAC Indonesia 2016.
IISM 2016 yang digelar di hall B JIEXPO Kemayoran akan berfokus menampilkan produk-produk makanan laut dan daging yang berkualitas, inovasi canggih dan peralatan modern dengan berbagai teknologi aplikasi.
Pameran ini diikuti oleh lebih dari 200 perusahaan dari 12 negara antara lain Indonesia, Turki, USA, Cina, Malaysia, Swedia, Italia, dan masih banyak lagi. Pameran ini ditargetkan dihadiri oleh 10.000 pengunjung dengan profile sebagai penentu kebijakan di perusahaan.
Menurut Sofianto Widjaja, Managing Director Pelita Promo Internusa (PPI) selaku penyelenggara IISM, pertumbuhan yang menjanjikan dari industri perikanan dan peternakan di Indonesia harus didukung dengan peningkatan produktivitas dan peningkatan teknologi melalui pemanfaatan infrastruktur dan sistem rantai pendingin yang modern.
"Dalam rangka meningkatkan volume dan memastikan produk makanan laut dan daging yang berkualitas, perusahaan di industri rantai pendingin memainkan peran penting dalam meningkatkan standar kualitas bagi industri produksi dan pasokan makanan yang lebih luas,” kata Sofianto dalam rilisnya.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara kepulauan dengan sumber daya alam terbesar di dunia. Garis pantai 91.181 km yang membentang menjadi kekayaan perikanan dan kehidupan laut yang membanggakan bagi Indonesia.
Sehubungan dengan target Indonesia untuk melakukan 90% swasembada pasokan daging, melalui pengurangan nilai impor, pelaku pasar melihat ini sebagai langkah penting bagi mereka untuk meningkatkan daya saing bisnis dengan menggunakan solusi dan peralatan teknologi tinggi.
Peningkatan industri makanan laut dan daging Indonesia tidak terlepas dari upaya proaktif pemerintah dalam menarik lebih banyak permintaan dari Amerika Serikat, Jepang & Uni Eropa untuk meningkatkan angka ekspor. Sebagai contoh, bisnis pasokan ikan tuna Indonesia, kakap merah, kepiting yang sudah menerima permintaan tinggi di pasar global perlu lebih dilengkapi dengan teknologi dan kemampuan rantai pasokan yang lebih baik.
Dengan penyebaran pe-retail besar, supermarket dan toko-toko di seluruh negeri, akan menyebabkan pertumbuhan pasar yang cepat dengan makanan olahan beku mencatat pertumbuhan yang sehat 10% CAGR sejak 2014.