PLN Tambah Daya Listrik untuk Bekasi
Sepanjang Januari hingga Agustus 2016, PLN mencatat pemakaian listrik pelanggan Industri di Bekasi mencapai 3,1 TeraWatt hour (TWh)
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) menambah pasokan daya listrik melalui Gardu Induk Raja Paksi yang terletak di kawasan Cibitung, Bekasi, demi memenuhi tingginya permintaan listrik di wilayah tersebut.
Mulai Oktober, selain menyuplai listrik ke PT Gunung Raja Paksi melalui Saluran Kabel Tegangan Tinggi 150 kilo Volt, juga akan memasok kebutuhan listrik pelanggan industri maupun pelanggan umum di daerah Cibitung dan Cikarang.
Gardu Induk tersebut terdiri dari 3 buah trafo dengan kapasitas masing-masing 60 MVA ini.
Keberadaan Gardu Induk yang menghubungkan Gardu Induk Cikarang dan Gardu Induk Gandamekar ini akan mampumenambah 8 jalur jaringa menengah baru dengan kapasitas beban masing-masing hingga 8 MegaWatt (MW).
Jika digunakan untuk mengalirkan listrik bagi rumah tangga, maka trafo sebesar 60 MVA dapat menyalakan lebih dari 46 ribu rumah dengan daya 1.300 VA.
”Dengan adanya tambahan Gardu Induk baru, tentunya kehandalan pasokan listrik PLN akan semakin baik, karena dapat memudahkan dalam melakukan manuver beban jika terjadi gangguan," ujar Deputi Manajer Komunikasi PLN Distribusi Jawa Barat, Suargina, Minggu (2/10/2016).
Berbagai jenis industri di Bekasi memang tumbuh subur, mulai dari peleburan baja, otomotif, keramik, dan lain-lain.
Sepanjang Januari hingga Agustus 2016, PLN mencatat pemakaian listrik pelanggan Industri di Bekasi mencapai 3,1 TeraWatt hour (TWh) atau 3,1 miliar kiloWatt hour (kWh).
Angka ini tumbuh 10,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yakni sekitar 2,8 TWh.
Secara keseluruhan, pemakaian pelanggan listrik PLN di Bekasi di tahun 2016 ini mencapai 5,7 TWh, yang juga naik sekitar 9,6 persen dari periode yang sama di tahun 2015 yaitu 5,2 TWh.
Adapun beban Bekasi di siang hari adalah 1.112 MW, selisih 18 MW dengan beban malamnya yang besarnya 1.130 MW.
"Ini juga sebagai wujud komitmen PLN yang siap memenuhi kebutuhan listrik industri maupun masyarakat umum untuk menggerakkan perekonomian”, kata Suargina.