Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dirut Pertamina dan Kepala SKK Migas Layak Jadi Kandidat Menteri ESDM

Keberhasilan memimpin Pertamina selama hampir dua tahun ini menandakan Dwi Soetjipto memiliki kualitas.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Dirut Pertamina dan Kepala SKK Migas Layak Jadi Kandidat Menteri ESDM
kabinetkita.org
Amien Sunaryadi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Ada dua nama disebut-sebut tengah dibahas menjadi calon menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru sebagai pengganti Arcandra Tahar yajng diberhentikan oleh Presiden Jokowi karena memiliki kewarganegaraan ganda beberapa waktu lalu.

Kedua nama tersebut adalah Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa  mengatakan, dua nama tersebut termasuk dalam survei yang dilakukan IESR pada akhir Agustus lalu sebagai calon menteri ESDM.

Fabby menjelaskan, Dirut Pertamina Dwi Soetjipto merupakan salah satu calon yang dianggap pantas menjadi menteri ESDM.

Keberhasilan memimpin Pertamina selama hampir dua tahun ini menandakan Dwi Soetjipto memiliki kualitas.

Seiring dengan transformasi bisnis Pertamina, menurutnya, Dwi Soetjipto sudah semestinya menguasai isu-isu besar terkait dengan tantangan di sektor energi di Indonesia.

"Secara kredibilitas Dwi Soetjipto sangat baik," ujarnya kepada Tribunnews.com, Selasa (4/10/2016).

Berita Rekomendasi

Sedangkan sosok Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, dia mengenalnya sebagai tokoh antikorupsi dan di tangannya SKK Migas bisa bertahan lagi berkinerja baik.

Kepala SKK Mingas mestinya imbuhnya, paham isu-isu besar di sektor hulu migas dan secara kredibilitas dan integritas sangat baik.

"Pak Amien Sunaryadi merupakan tokoh anti korupsi dan di tangannya SKK migas bisa bertahan dan kinerjanya membaik," jelasnya.

Diberitakan lebih dua bulan sudah Presiden Joko Widodomemberhentikan Arcandra Tahar pada Senin (15/8/2016) dari kursi Menteri ESDM.

Sejak itu pula kursi Menteri ESDM kosong dan hanya diisi oleh seorang Plt yakni Luhut B Panjaitan.

Namun dikabarkan Presiden Jokowi melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno akan mengumumkan nama baru untuk mengisi kursi lowong di Kementerian ESDM.

Siapa calon tersebut? Sumber Tribunnews.com menyatakan tokoh tersebut bukanlah Archandra Tahar.

"Menteri ESDM yang jelas Bukan Archandra Tahar," demikian informasi dari sumber Tribunnews.com di dalam Istana Kepresidenan.

Masih menurut sumber tersebut, pengumuman akan dilakukan dalam satu atau dua hari ini.

Seperti yang juga diaminin Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), sosok yang akan ditunjuk adalah seorang profesional yang akan menjabat Menteri ESDM definitif.

Kabar dari sumber tersebut, nama tersebut mengarah kepada Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto.

Dwi, dari informasi yang dihimpun, beberapa kali menyambangi Istana Presiden. Dua hari lalu, Dwi bersama Menteri BUMN Rini Soemarno terlihat datang menyambangi Presiden di Istana.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi membantah isu tersebut. "Hoax itu, tidak benar," katanya.

Selain Dwi, nama Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi juga disebutkan menjadi calon kuat Menteri ESDM.

Sebelumnya, Kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2016), Jusuf Kalla mengatakan bahwa sang menteri akan diambil dari kalangan profesional seperti layaknya Menteri Keuangan, Menteri Pertanian dan Menteri Pekerjaan Umum-Perumahan Rakyat.

"Karena kita tidak ingin ada masalah konflik kepentingan," ujar Jusuf Kalla.
Posisi Menteri ESDM saat ini untuk sementara dijabat oleh Luhut B. Panjaitan, yang juga menjabat sebagai Menteri Kordinator (Menko) bidang Kemaritiman.

Luhut menjabat posisi tersebut sejak Agustus lalu, setelah Presiden Joko Widodo mencopot Arcandra Tahar karena masalah dwikewarganegaraan.
Menjelang penunjukan menteri ESDM definitif oleh Presiden, sejumlah nama digadang-gadang untuk mengisi posisi tersebut, mulai dari Arcadra yang status kewarganegaraannya sudah dipulihkan hingga Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto.

Soal nama-nama yang tengah digadang-gadang itu, Jusuf Kalla tidak mau mengklarifiksai apakah dari nama-nama yang beredar saat ini salah satunya adalah orang yang diincar oleh pemerintah untuk menjabat sebagai Menteri ESDM.

Wakil Presiden meminta semua pihak untuk bersabar. "Tunggu sajalah," ujarnya.

Berikut profile dua nama calon kuat Menteri ESDM:

1. Amien Sunaryadi

Kandididat kuat lainnya adalah Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi.

Dalam penelusuran Tribunnews.com, Amien Sunaryadi adalah tamu pertama Luhut Binsar Panjaitan sebagai Pelaksana tugas (Plt) Menteri ESDM.

Berdasarkan catatan Tribunnews.com, Selasa (16/8/2016), Amien mendatangi kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta.

Saat itu, Amien katakan, agenda pertemuan itu hanya melaporkan struktur organisasi SKK Migas kepada Plt Menteri ESDM yang resmi bertugas mulai Selasa ini menggantikan Arcandra Tahar.

"Beliau (Luhut) kan jadi Menteri ESDM sementara. Jadi saya lapor ke beliau," kata dia seusai pertemuan yang berlangsung kurang dari setengah jam tersebut.

Selama memimpin Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi tercatat sudah banyak melakukan terobosan dalam menata industri hulu migas lebih baik. Hal ini seiring perintah Presiden Jokowi agar ada wajah baru industri migas Indonesia.

"Pak Jokowi punya positif view dengan apa yang Pak Amien lakukan. Pak Jokowi berkali-kali bilang apa yang dilakukan akan membuat image baru soal industri migas," ucap Menteri ESDMSudirman Said, ditemui di Gedung City Plaza Lantai P9, Jalan Gatot Subroto, Selasa (5/5/2015).

Saat itu, Menteri ESDM masih dijabat Sudirman Said, sebelum ia diresuffle Presiden Jokowi dan digantikan Arcandra.

Sudirman menegaskan, apa yang dilakukan Amien Sunaryadi di SKK Migas, banyak melakukan perubahan dan penataan di sektor hulu migas. Hal ini ujungnya akan membuat industri migas menjadi lebih baik lagi. Seperti diketahui, sektor migas merupakan salah satu sektor tempat bersarangnya para mafia migas.

"Saya sengaja sampaikan ke KKKS (perusahaan minyak) supaya nggak ada keraguan atas apa yang dilakukan Pak Amien ini tidak akan berhenti. Karena industri ini, baik BUMN dan swasta itu sekarang dihadapi perasaan bahwa bersih-bersih ini temporer (sementara). Tapi (bersih-bersih) ini akan terus berlanjut dan benefitnya sangat jelas bagi industri ini," katanya.

Sudirman menambahkan, selama 5 bulan dipimpin Amien Sunaryadi. Banyak perubahan disektor migas, bahkan untuk pertama kalinya tercipta sejarah tandatangan jual-beli gas (PJBG) langsung ke PLN, bukan lagi melalui transporter ataupun trader.

"Kemarin kita cetak sejarah karena ada tandatangan PJBG produsen langsung dengan PLN. Kepala SKK Migas datang ke PLN memberi solusi, mempertemukan pihak-pihak, sehingga PJBG bisa dilakukan langsung ke pembeli (PLN)," jelas Sudirman.

2. Dwi Soetjipto

Nama Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto adalah calon pemimpin Kementerian ESDM yang akan mengisi kursi tersebut sepeninggal Arcandra yang diberhentikan dengan hormat per 16 Agustus 2016 lalu.

Berdasarkan sumber Tribunnews.com, Dwi digadang-gadang menjadi calon kuat akan menduduki kursi yang sementara ini dijabat oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Plt Menteri ESDM.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M Soemarno, mengangkat Dwi Soetjipto menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) untuk masa jabatan 2014--2019, pada Jumat (28/11/2014).

Saat pengangkatannya menjadi Dirut Pertamina, Rini menjelaskan penetapan Dwi Soetjipto karena merupakan sosok yang dinilai dapat mempercepat transformasi di Pertamina.

"Pak Dwi putra terbaik bangsa dengan pengalamannya mengendalikan sebuah korporasi yang diharapkan mampu membenahi Pertamina. Pak Dwi sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar mempercepat transformasi Pertamina untuk menjadi perusahaan kelas dunia, sistem transparan dari hulu hingga ke hilir," tegas Rini.

Dalam paparannya, Dwi menegaskan dalam waktu jangka pendek Pertamina harus menjadi ujung tombak untuk mewujudkan visi dan misi di bidang energi, peningkatan efisiensi dan produk dari hulu, bisnis dan hilir sehingga dapat dicapai kinerja yang lebih baik.

"Mencegah dan menekan terjadinya kebocoran, review suplay chain dengan, dan mengelola dengan baik dan optimal," ujar Dwi, pada hari pengangkatannya oleh Menteri Rini.

Dwi meruapakan pria kelahiran 10 November 1955 di Surabaya, Jawa Timur adalah seorang eksekutif Indonesia.

Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Indonesia, perusahaan induk usaha semen nasional dengan operasi pabrik terbesar di Asia Tenggara. Di bawah kepemimpinannya, PT Semen Indonesia mampu menyatukan Semen Padang, Semen Gresik, dan Semen Tonasa.

Dwi, dari informasi yang dihimpun, beberapa kali menyambangi Istana Presiden. Dua hari lalu, Dwi bersama Menteri BUMN Rini Soemarno terlihat datang menyambangi Presiden di Istana.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi membantah isu tersebut. "Hoax itu, tidak benar," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas