Kepala SKK Migas Atau Dirut Pertamina yang Bakal Jadi Menteri ESDM?
Lebih dua bulan sudah Presiden Joko Widodomemberhentikan Arcandra Tahar pada Senin (15/8/2016) dari kursi Menteri ESDM.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
Sudirman menegaskan, apa yang dilakukan Amien Sunaryadi di SKK Migas, banyak melakukan perubahan dan penataan di sektor hulu migas. Hal ini ujungnya akan membuat industri migas menjadi lebih baik lagi. Seperti diketahui, sektor migas merupakan salah satu sektor tempat bersarangnya para mafia migas.
Saya sengaja sampaikan ke KKKS (perusahaan minyak) supaya nggak ada keraguan atas apa yang dilakukan Pak Amien ini tidak akan berhenti. Karena industri ini, baik BUMN dan swasta itu sekarang dihadapi perasaan bahwa bersih-bersih ini temporer (sementara). Tapi (bersih-bersih) ini akan terus berlanjut dan benefitnya sangat jelas bagi industri ini," katanya.
Sudirman menambahkan, selama 5 bulan dipimpin Amien Sunaryadi. Banyak perubahan disektor migas, bahkan untuk pertama kalinya tercipta sejarah tandatangan jual-beli gas (PJBG) langsung ke PLN, bukan lagi melalui transporter ataupun trader.
"Kemarin kita cetak sejarah karena ada tandatangan PJBG produsen langsung dengan PLN. Kepala SKK Migas datang ke PLN memberi solusi, mempertemukan pihak-pihak, sehingga PJBG bisa dilakukan langsung ke pembeli (PLN)," jelas Sudirman.
Nama Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto adalah calon pemimpin Kementerian ESDM yang akan mengisi kursi tersebut sepeninggal Arcandra yang diberhentikan dengan hormat per 16 Agustus 2016 lalu.
Berdasarkan sumber Tribunnews.com, Dwi digadang-gadang menjadi calon kuat akan menduduki kursi yang sementara ini dijabat oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Plt Menteri ESDM.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M Soemarno, mengangkat Dwi Soetjipto menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) untuk masa jabatan 2014--2019, pada Jumat (28/11/2014).
Saat pengangkatannya menjadi Dirut Pertamina, Rini menjelaskan penetapan Dwi Soetjipto karena merupakan sosok yang dinilai dapat mempercepat transformasi di Pertamina.
"Pak Dwi putra terbaik bangsa dengan pengalamannya mengendalikan sebuah korporasi yang diharapkan mampu membenahi Pertamina. Pak Dwi sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar mempercepat transformasi Pertamina untuk menjadi perusahaan kelas dunia, sistem transparan dari hulu hingga ke hilir," tegas Rini.
Dalam paparannya, Dwi menegaskan dalam waktu jangka pendek Pertamina harus menjadi ujung tombak untuk mewujudkan visi dan misi di bidang energi, peningkatan efisiensi dan produk dari hulu, bisnis dan hilir sehingga dapat dicapai kinerja yang lebih baik.
"Mencegah dan menekan terjadinya kebocoran, review suplay chain dengan, dan mengelola dengan baik dan optimal," ujar Dwi, pada hari pengangkatannya oleh Menteri Rini.
Dwi meruapakan pria kelahiran 10 November 1955 di Surabaya, Jawa Timur adalah seorang eksekutif Indonesia.
Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Indonesia, perusahaan induk usaha semen nasional dengan operasi pabrik terbesar di Asia Tenggara. Di bawah kepemimpinannya, PT Semen Indonesia mampu menyatukan Semen Padang, Semen Gresik, dan Semen Tonasa.
Dwi, dari informasi yang dihimpun, beberapa kali menyambangi Istana Presiden. Dua hari lalu, Dwi bersama Menteri BUMN Rini Soemarno terlihat datang menyambangi Presiden di Istana.
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi membantah isu tersebut. "Hoax itu, tidak benar," katanya.