Driver Go-Jek Galang Dana untuk Warga Korban Longsor Garut
Latifa mengatakan, aksi penggalangan dana itu murni muncul dari rekan-rekan driver yang sehari-hari bekerja di lapangan.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-– Di balik hiruk-pikuk demo driver Go-Jek baru-baru ini, sejumlah driver memilih melakukan aksi simpatik dengan menggalang dana donasi untuk membantu korban banjir bandang di Garut.
Inisiatif penggalangan dana ini dilakukan Latifa Mahendra Putri bersama sekitar 10 teman driver lainnya demi membantu meringankan beban para korban.
“Daripada ikut demo lebih baik kami galang dana. Kan itu lebih positif karena membantu orang lain,” katanya.
Latifa mengatakan, aksi penggalangan dana itu murni muncul dari rekan-rekan driver yang sehari-hari bekerja di lapangan.
Tidak hanya pengemudi ojek online dari GO-JEK saja yang ikut, tapi juga dari rekan-rekan ojek online lainnya.
"Karena itu kami menamakan diri Relawan Driver Online, fokusnya memang untuk aksi sosial,” kata dia.
Terkait aksi untuk korban Garut, Latifa mengatakan berhasil mengumpulkan uang tunai hingga Rp 5 juta, makanan, pakaian bekas layak pakai, serta perlengkapan sekolah.
Bantuan tersebut didapat dari sumbangan para driver hingga sumbangan dari masyarakat. “Jadi di lampu merah atau di tempat-tempat tertentu kami menggalang dana untuk solidaritas,” ujar dia.
Latifa mengatakan, pemberian sumbangan itu dilakukan bekerja sama dengan Dompet Dhuafa yang dikelola harian Republika. Lembaga itu juga yang disebut Latifa membantu tim relawan untuk menyerahkan bantuan kepada warga di Pasir Wangi, Garut. Bantuan galangan dana itu dikumpulan dari para relawan yang beroperasi di Jakarta, Bogor, hingga Bandung.
“Saat menyerahkan bantuan, tim yang berangkat ada 16 orang dari driver,” kata perempuan berusia 27 tahun tersebut.
Selama tiga hari di Garut, para relawan driver itu turut serta mendirikan MCK untuk keperluan warga yang masih tinggal di tempat pengungsian. MCK itu pun disebutnya sebagai kenang-kenangan dari relawan untuk korban bencana banjir bandang Garut.
Terkait aksi solidaritas itu, Latifa mengatakan bahwa mereka tidak hanya akan berhenti sampai bencana di Garut saja.
Dia menyatakan para relawan siap aktif memberikan bantuan jika terjadi musibah di tempat lain.
“Jadi aksi kami tidak akan berhenti, kami selalu siap membantu jika ada musibah seperti ini,” ujar Latifa.