TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengapresiasi kegiatan JCI (Junior Chamber International) Indonesia yang banyak mengandalkan anak muda Indonesia sebagai corong utama.

Ridwan Kamil mengapresiasi kegiatan JCI sebagai kegiatan membangun jejaring secara nasional maupun internasional bagi pemuda. Menurutnya, membangun jejaring di masa sekarang sangatlah penting.

"Dalam dunia kemajuan hari ini, networking adalah segalanya," kata Ridwan saat membuka acara National Convention JCI Indonesia di Bandung, Kamis (20/6/2016).

Ridwan menyatakan ke depannya JCI bisa bersinergi dengan pemerintah dalam hal dunia kreatif. Ia memberikan contoh bagaimana mudahnya mencetak pengusaha baru melalui dunia kreatif. Ridwan banyak meluncurkan program yang mendukung para usahawan muda. Salah satunya dengan penghapusan izin bagi Usaha Kecil Menengah.

"Sejak ijin itu dihapuskan, dalam 5 bulan telah muncul 30 ribu usahawan baru di Bandung," kata Ridwan.

Selain melindungi para wirausahawan berskala kecil, Ridwan juga mengundang para pelaku ekonomi bermodal besar untuk berinvestasi di Kota Bandung melalui berbagai pembangunan.

Sebagai wali kota, Ridwan sangat antusias dengan penyelenggaraan kegiatan yang digagas JCI Indonesia ini. Ia pun mempromosikan agar Konferensi CJI tingkat Asia Pasifik dapat dilaksanakan di Bandung sebagai ibukota Asia-Afrika.

"Saya promosikan tadi karena tahun 2020 ada konferensi Asia Pasifik. Mudah-mudahan bisa di Bandung karena namanya Asia Pasifik yang hubungannya skala benua," ujarnya.

Deputy National Secretary General JCI Indonesia, Mahendra Adinegara menyatakan bahwa JCI ke depannya akan memperkuat diri salah satunya melalui industri kreatif seperti yang diusulkan Ridwan Kamil.

Mahendra menambahkan bahwa JCI juga menyerukan semangat nasionalisme kepada generasi muda agar peduli terhadap lingkungan disekitar dan kehidupan sosial masyarakat di Indonesia.

"Dengan adanya menjadi anggota dari JCI, tentunya banyak sinergi dan kolaborasi yang didukung oleh pemerintah terkait, salah satunya adalah industri kreatif. Kami terus menggali potensi diri dan memberi kontribusi yang positif bukan hanya bagi organisasi itu sendiri melainkan bagi bangsa dan dunia," tutup Mahendra.