Mogok Beroperasi, Ini Tuntutan Para sopir PT Pertamina Patra Niaga
Ilhamsyah mengatakan para sopir/AMT PT Pertamina Patra Niaga akan terus melakukan pemogokan hingga semua tuntutannya dipenuhi.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para sopir atau yang biasa disebut Awak Mobil Tangki (AMT) PT Pertamina Patra Niaga Depot Plumpang Jakarta utara, Selasa (1/11/2016), membuktikan keseriuasannya melakukan mogok kerja sebagai akibat gagalnya perundingan.
Tepat pada 26 September 2016, pihak Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sudinakertrans) Jakarta Utara telah mengeluarkan nota pemeriksaan yang memerintahkan kepada PT. Pertamina Patra Niaga untuk segera mengangkat para sopir/AMT-nya menjadi karyawan tetap, membayarkan upah lembur yang belum dibayar sejak tahun 2011 dan memberlakukan jam kerja lembur jika para sopir tersebut bekerja melebihi 8 jam kerja sehari.
Nota pemeriksaan yang dikeluarkan oleh Sudinakertrans Jakarta Utara merupakan hasil dari pemeriksaan bukti dan saksi atas laporan pengaduan pelanggaran norma ketenagakerjaan yang disampaikan oleh para sopir/AMT PT. Pertamina Patra Niaga.
Namun setelah 14 hari kerja sejak dikeluarkannya nota pemeriksaan itu, pihak PT Pertamina Patra Niaga memilih untuk tidak mengindahkan isi Nota Pemeriksaan.
Alasannya bahwa tuntutan sopir/AMT adalah kasus lama yang sudah dikalahkan oleh Pengadilan Hubungan Industrial Jakarta.
Padahal pihak sopir/AMT PT Pertamina Patra Niaga yang saat ini bernaung di bawah organisasi PK.SBTPI-FBTPI justru tidak pernah mengajukan gugatan ke PHI Jakarta.
Upaya perundingan-perundingan baik yang difasilitasi oleh Polda Metro Jaya maupun oleh Mabes Polri tidak menemukan kesepakatan dikarenakan pihak PT Pertamina dan anak usahanya itu tetap tidak mau memenuhi tuntutan para pekerja.
Kesabaran 1000 AMT yang tergabung dalam Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI) ini akhirnya habis dan ancaman pemogokan yang dimulai sejak tanggal 1 November 2016 ini telah dimulai.
"Seluruh sopir/ AMT berhenti beroperasi dan menggelar tenda pemogokan di depan pintu gerbang PT Pertamina Patra Niaga Depot Plumpang," ujar Ketua umum FBTPI-KPBI, Ilhamsyah, dalam pernyataannya kepada TRIBUNNEWS, Rabu (2/11/2016).
Pemogokan kali ini tidak hanya diikuti oleh para sopir dari depot plumpang saja.
Para sopir dari beberapa depot lain juga datang untuk melibatkan diri dalam perjuangan ini.
Mereka di antaranya berangkat dari Bogor dan Lampung.
Bahkan para sopir/AMT ini menegaskan, jika perusahaan tidak segera memenuhi tuntutannya, maka solidaritas pemogokan akan terus diikuti oleh depot-depot Pertamina di daerah-daerah.
Selain dari para sopir/AMT yang hari ini ada di lokasi pemogokan, massa dari berbagai organisasi juga datang secara bergelombang untuk memberikan dukungan secara langsung.