IHSG Diprediksi Melemah Pekan Depan
"Indeks kembali ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan seiring dengan aksi demo yang berjalan kondusif"
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sempat berkutat di zona merah pada sesi pagi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,62% ke level 5,362.66 pada Jumat (4/11). Dalam sepekan, IHSG terkoreksi 0,88%.
Analis Millenium Danatama, Muhammad Al Amin mengatakan, menguatnya indeks disebabkan aksi unjuk rasa kemarin berjalan damai hingga bursa tutup.
"Indeks kembali ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan seiring dengan aksi demo yang berjalan kondusif," katanya.
Awal pekan ini, indeks sempat bergerak flat, meski sejumlah emiten merilis laporan kinerja keuangannya. Indeks terkoreksi dalam pada Kamis (3/11) lalu, mengantisipasi aksi demo hari Jumat.
Sementara, Analis Recapital Securities Liga Maradona mengatakan, investor asing lebih khawatir atas hasil pemilihan presiden Amerika Serikat daripada demo.
"Apabila Hillary Clinton menang, tentunya market akan positif. Kalau Donald Trump menang, market akan terkoreksi.
Perkiraan saya akan ada di kisaran 5.290–5.450 pekan depan," ujar Liga.
Menurut Amin, sentimen yang akan menggerakkan pasar pekan depan adalah penguatan dollar AS, hasil pemilu AS dan rilis PDB kuartal tiga.
Amin meramal IHSG melemah dengan kisaran 5.297-5.490 awal pekan depan.
Reporter: Ghina Ghaliya Quddus