Uang Miliaran Rupiah Ratusan Nasabah yang 'Hilang Misterius' telah Dikembalikan BRI
BRI mengklaim telah mengembalikan dana nasabah lebih cepat yakni kurang dari 5 hari kerja.
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM, MATARAM - Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengembalikan uang nasabah yang terindikasi menjadi korban 'skimming' ATM di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu.
Pemimpin BRI Wilayah Denpasar, Dedi Sunardi, menyatakan, laporan yang masuk atas indikasi 'skimming' ATM sebanyak 515 nasabah dengan potensi kerugian sebesar Rp 2,7 miliar.
"Saat ini, 90 persen (463 dari 515) nasabah, dananya telah dikreditkan kembali ke rekening nasabah secara utuh. Nilai pengembalian yang sudah dilakukan sebesar Rp 1,9 miliar," kata Dedi dalam keterangan pers tertulis yang diterima, Jumat (11/11/2016).
Dari service level agreement (SLA), pengembalian dana diatur maksimal 20 hari kerja.
BRI mengklaim telah mengembalikan dana nasabah lebih cepat yakni kurang dari 5 hari kerja.
BRI berjanji akan menyelesaikan seluruh pengembalian dana nasabah yang menjadi korban "skimming" ATM tersebut pada akhir minggu kedua bulan November 2016.
Untuk itu, pihaknya meminta pada para nasabah untuk tetap tenang dan tidak panik.
Terkait kejadian ini, BRI meminta maaf kepada nasabah yang menjadi korban indikasi 'skimming' rekening melalui transaksi mesin ATM BRI di provinsi NTB.
Berdasarkan hasil investigasi internal, BRI menetapkan bahwa kejahatan perbankan tersebut masuk dalam kategori 'skimming' ATM.
Aksi 'skimming' yang dilakukan pelaku adalah dengan memasang alat berupa 'skimmer' dan kamera yang ditempel pada perangkat mesin ATM sehingga kartu dan PIN nasabah yang melakukan transaksi dapat terbaca dan disalahgunakan oleh pelaku.
Saat ini, kasus dugaan 'skimming' ATM BRI telah dilaporkan dan ditangani oleh pihak kepolisian. P
ihaknya meminta kepada nasabah untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi.
"Buatlah PIN ATM yang unik dan tidak mudah ditebak. Ubah secara berkala. Jaga rahasia kombinasi PIN kepada siapa pun. Kemudian beri pengamanan tambahan dengan menutup menggunakan tangan ketika menekan tombol PIN. Juga pastikan kartu ATM tidak tertinggal setelah melakukan transaksi," kata Dedi. (Kompas.com Kontributor Mataram/ Karnia Septia)