Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Naik Kereta Ini, Perjalanan dari Jakarta ke Surabaya Dijanjikan Hanya Enam Jam

Di Eropa atau Jepang yang kuat disiplin penduduknya, sepanjang rel KA tetap saja dipasangi pagar ketat.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Naik Kereta Ini, Perjalanan dari Jakarta ke Surabaya Dijanjikan Hanya Enam Jam
KOMPAS IMAGES
Kereta cepat Shinkansen di Jepang 

Apalagi secara geografis jalur Jakarta – Bandung melewati pegunungan yang sebagian gundul dan berpotensi longsor seperti dialami PT KAI yang harus memindahkan jalurnya menghindari sungai bawah tanah di sekitaran Ciganea.

Namun tampaknya pelaksanaan proyek senilai Rp 40 triliun (3 miliar dollar AS) dengan stasiun persinggahan di Cirebon dan Semarang ini akan terkendala banyak persoalan yang sebelumnya harus dicari jalan keluarnya.

Masalah teknis operasional, struktur tanah, masalah sosial, dan sebagainya.

KA Argo Anggrek tak mampu menempuh jarak ini dalam sembilan jam seperti waktu diluncurkan bernama JS-950 pada tahun 1995, karena berbagai hambatan dan kini kecepatan maksimumnya di bawah 80 km/jam.

JS-950 artinya Jakarta-Surabaya 9 jam di usia RI 50 tahun (1995), ada juga JB-250, dua jam Jakarta – Bandung pada acara sama.

Jalur KA selalu menuntut perawatan yang sempurna karena makin tinggi kecepatan KA yang lewat, makin tinggi pula kemungkinan terjadi pergeseran rel terutama di tikungan akibat gaya sentrifugal.

Kecepatan tinggi juga berpotensi membuat berpencarnya batu-batu balast yang menunjang rel, sehingga harus sering dipadatkan (dipecok) agar tidak terjadi "gejrotan" yang berpotensi membengkokkan rel.

Berita Rekomendasi

Tanah di jalur Jakarta – Surabaya yang hanya mampu mendukung KA kecepatan rendah dan harus dipadatkan lebih dahulu sampai kedalaman tertentu.

Tanpa itu, badan jalan dan rel akan berantakan dilewati kereta api kecepatan di atas 150 km/jam.

Hal lain, agak sulit mengoperasikan KA barang dan KA penumpang ekonomi yang kecepatannya rata-rata 50 km/jam dengan KA kecepatan medium tadi di satu track yang sama karena akan saling menghambat.

KA Argo Anggrek tidak pernah bisa tepat waktu karena di depan dan belakangnya acap ada kereta yang lambat.

Masalah sosial

Demi keselamatan, ada larangan dua rangkaian KA yang berbeda berada di satu petak jalan atau antarstasiun sehingga jika ada KA lambat di depannya, KA Argo harus menunggu kereta tadi masuk stasiun sebelum bisa menyalip.

Untuk itu perlu disiapkan SDM profesional di pusat kontrol yang mampu menangani manajemen waktu agar tercapai optimalisasi kinerja tiap jenis kereta.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas