Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Prototipe Kendaraan Perdesaan Rampung Ditargetkan Rampung Tahun Depan

IOI dan Kemenperin menargetkan akan merampungkan pembuatan prototipe kendaraan perdesaan pada Agustus 2017.

Editor: Sanusi
zoom-in Prototipe Kendaraan Perdesaan Rampung Ditargetkan Rampung Tahun Depan
Pramdia Arhando Julianto
(kedua kanan) Presiden Institut Otomotif Indonesia I Made DanaTangkas dalam konferensi pers di kantor Kemenperin Jakarta, Selasa (29/11/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Institut Otomotif Indonesia (IOI) bersama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan akan merampungkan pembuatan prototipe kendaraan perdesaan pada Agustus 2017.

Presiden IOI I Made Dana Tangkas mengatakan, dengan sudah terciptanya prototipe kendaraan perdesaan, diharapkan produksi massal kendaraan perdesaan bisa dimulai pada 2018.

Made menambahkan, sebelum membuat prototipe, pihaknya akan menggelar lomba desain kendaraan perdesaan bagi kalangan perguruan tinggi yang akan dimulai awal Desember 2016 hingga Februari 2017.

"Kita akan lihat desain dari berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan perdesaan," kata I Made Tangkas dalam konferensi pers di kantor Kemenperin Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Untuk memproduksi kendaraan perdesaan, Kemenperin akan menggandeng industri dalam negeri. Adapun produknya akan disertifikasi sebagai hasil karya anak bangsa.

Terkait harga, Made menyebutkan bahwa pihaknya tidak ingin memberikan harga tinggi. "Harapannya harganya sekitar Rp 60 juta hingga Rp 70 juta," tambahnya.

Dengan harga terjangkau, diharapkan masyarakat perdesaan akan dengan mudah membeli mobil tersebut untuk keperluan di desa.

Berita Rekomendasi

Untuk sisi permesinan, Made menjelaskan, mobil perdesaan akan dibuat dengan mesin dan model yang modern dengan menyesuaikan penggunakan bahan bakar 5 hingga 10 tahun ke depan.

"Untuk pemeliharaan akan dibuat lebih praktis dan mudah agar bengkel di desa mampu merawat dan memperbaiki jika ada kerusakan," tambahnya.

"Sekarang kita butuh regulasi atau payung hukum dari pemerintah agar program ini bisa berjalan lancar," ungkapnya.

Guna mendorong dan mewujudkan program mobil perdesaan, Kemenperin bersama Institut Otomotif Indonesia (IOI) serta 22 perguruan tinggi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam penguatan industri kecil menengah otomotif, peningkatan kapasitas SDM industri otomotif, serta pengembangan kendaraan perdesaan.

Menurut Made, pihaknya memiliki peran menyinergikan dan mengoptimalkan peran sejumlah lembaga yang telah ada di Indonesia untuk memperkuat daya saing industri otomotif Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, kendaraan multiguna yang digunakan di perdesaan berfungsi sebagai alat angkut untuk mengolah hasil pertanian dan perkebunan yang dapat disesuaikan dengan daerah penghasil.

Peluang pasar kendaraan perdesaan, menurut Airlangga, masih cukup besar untuk segmen di bawah 1.000 cc.(Pramdia Arhando Julianto)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas