UNSP Rayu Kreditur Bersedia Konversi Utang Menjadi Saham
"Keputusan reverse stock split menunggu penetapan dari OJK, baik penetarapan mengenai pemanggilan, kuorum kehadiran dan kuorum keputusan"
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) akan melakukan reverse stock split atau penggabungan saham, dalam rangka restrukturisasi pinjaman yang dimiliki perseroan.
Direktur dan Investor Relations UNSP Andi W. Setianto mengatakan, perseroan menawarkan konversi utang menjadi saham kepada kreditur, namun ada sebagian kredit ingin melihat harga saham UNSP sebenarnya, sehingga dilakukan penggabungan saham yang saat ini di level Rp 50 menjadi Rp 100 per saham.
"Keputusan reverse stock split menunggu penetapan dari OJK, baik penetarapan mengenai pemanggilan, kuorum kehadiran dan kuorum keputusan terkait penyelenggaraan RUPS-LB," ujar Andi di Jakarta, Senin (5/12/2016).
Andi berharap, adanya konversi saham tersebut dapat memperkecil utang perseroan separuhnya dari total utang jangka pendek dan panjang sekitar Rp 9 triliun.
"Semua kreditur kami tawarkan konversi saham ini, jadi kami tidak bayar bunga (utang) atau dikecilkan bunganya tapi tenornya jadi panjang. Mudah-mudahan utangnya nanti jadi separuh," tutur Andi.
Saat ini UNSP memiliki luas pertanaman sawit nasional kurang lebih 10 juta hektar, di mana total produksinya sekitar 30 juta ton crude palm oil (CPO) per tahun, dengan bibit unggul maka potensi produktivitas bisa meningkat menjadi 80 juta ton CPO per tahun setelah program replanting.