PLN Janji Perbaiki Jaringan Listrik yang Hancur Pasca-Gempa Aceh Subuh Tadi
"Lokasi kerusakan tersebut berada di tiga titik, yakni Samalanga, Meureudu dan Beureunun," kata Bahrul Hadid.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa bumi 6,5 SR yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pada 05.03 WIB menimbulkan korban jiwa. Hal itu juga merusak beberapa bangunan dan infrastruktur kelistrikan yang ada di sana.
"Akibat kuatnya goncangan gempa, sebanyak 84 trafo distribusi milik PLN perlu pemulihan lebih lanjut akibat jatuh dari posisinya yang berada di atas tanah," ujar Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Wilayah Aceh, T. Bahrul Hadid, Rabu (7/12/2016).
Kabel jaringan listrik tegangan menengah sepanjang 500 meter sirkit (ms) di Samalanga dan 25 kilometer sirkit (kms) di Meureudu-Beurenun juga ikut mengalami kerusakan.
Jaringan listrik Tegangan Menegah mengalami kerusakan akibat roboh, yakni sebanyak 48 tiang dan Tegangan Rendah sebanyak 60 tiang.
"Lokasi kerusakan tersebut berada di tiga titik, yakni Samalanga, Meureudu dan Beureunun," kata Bahrul Hadid.
Adanya gangguan dalam sistem kelistrikan tersebut menyebabkan listrik tidak tersalurkan sebesar 500 kilowatt (kW) di Samalangan dan 6 megawatt (MW) di Beureunun-Meureudu.
Konsumen di Samalanga, Meureudu dan Beureunun sempat mengalami pemadaman listrik sesaat setelah gempa yang berdampak pada sekitar 40 ribu pelanggan.
Pihaknya menyadari, pasokan listrik merupakan infrasrtuktur vital dalam proses pemulihan pasca gempa.
Sesaat setelah gempa, di tengah gempa susulan yang masih terus terjadi, petugas PLN langsung melakukan upaya penormalan terhadap instalasi yang terganggu.
Saat ini, PLN bersama Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah (LAZIS PLN) juga membuka Posko PLN Peduli di Meureudu, Pidie Jaya.
Posko tersebut berfungsi sebagai posko tanggap darurat yang juga menyediakan dapur umum dan sarana kesehatan.