Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jalur KRL Peru Diperluas ke Kawasan Hunian Bersubsidi

"Pengembang merasa berat bangun rumah di bawah Rp 200 juta, pemerintah bilang dapat subsidi tapi pengembangnya kesulitan cari tanah"

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Jalur KRL Peru Diperluas ke Kawasan Hunian Bersubsidi
KOMPAS IMAGES
Stasiun Parungpanjang, Kabupaten Bogor. Di sekitar stasiun ini kini banyak berdiri kompleks hunian baru yang belakangan harganya terus terkerek naik. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Pemerintah diminta memperluas jalur Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek, khususnya ke wilayah yang terhadap rumah-rumah murah atau bersubsidi.

CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda ‎mengatakan, dalam membangun rumah murah di bawah Rp 200 juta, para pengembang saat ini mengalami kesulitan dalam mencari tanah yang mudah dan tidak jauh dari Jakarta.

"Pengembang itu merasa keberatan membangun rumah di bawah Rp 200 juta, pemerintah bilang dapat subsidi tapi pengembangnya kesulitan cari tanah," tutur‎ Ali di Jakarta, Kamis (8/12/2016).

Dengan sulitnya mendapatkan tanah murah dan tidak jauh dari Jakarta, kata Ali, banyak para pengembang memilih membeli tanah yang jauh dari Ibu Kota.

"Jadi kepada konsumen harus berhati-hati membeli, jangan liat murah langsung di beli, nanti kalau ke stasiun memakan waktu 2 jam, itu kan repot. Jadi ‎pemerintah perlu mengkoneksikan infrastruktur transportasi, seperti kereta api," tutur Ali.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas