Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sinergi Bisnis Antar-BUMN, Perumnas Bangun Hunian di Lahan Sekitar Stasiun Kereta

“Pengembangan fasilitas sarana transportasi umum stasiun KA sebagai kawasan mix-use berintensitas tinggi yang terintegrasi dan inklusif"

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Sinergi Bisnis Antar-BUMN, Perumnas Bangun Hunian di Lahan Sekitar Stasiun Kereta
TRIBUNNEWS/ADIATMA FAJAR
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Tribowo di Stasiun Juanda, Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) saat ini memiliki 80 Stasiun Kereta Api Listrik (KRL) di wilayah Jabodetabek dengan jumlah pengguna kereta mencapai 914.840 penumpang per hari.

Mayoritas pengguna yang menempuh jarak antara rumah dan stasiun sejauh 1-10 Km.

Perum Perumnas bersama PT KAI (persero) menandatangani nota kesepahaman untuk bangun pengembangan kawasan yang terintegrasi dan inklusif berbasis Transit Oriented Development (TOD).

Hal itu untuk menghadapi fakta atas tingginya minat dan kebutuhan masyarakat atas hunian yang dekat dengan stasiun,

Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo mengatakan MoU tersebut merupakan wujud optimasi pemanfaatan lahan strategis disekitar stasiun dalam rangka pengembangan kawasan yang terintegrasi dan inklusif berbasis Transit Oriented Development (TOD), terutama untuk ruang-ruang vertikal.

“Melalui MoU ini kami berharap mampu memberikan alternatif hunian bagi masyarakat yang lebih efisien karena dengan konsep TOD memudahkan mobilisasi bagi masyarakat," ujar Bambang Tribowo, di Stasiun Juanda, Jakarta, Senin (19/12/2016).

Bambang menjelaskan hunian berkonsep TOD ini juga akan dilengkapi dengan area komersial untuk ruang sosialisasi para penghuni dan area fasilitas umum.

Berita Rekomendasi

Semua hal tersebut terintegrasi dalam satu kawasan sehingga penghuni dapat melakukan berbagai aktifitas sehari-hari dengan lebih mudah dan nyaman.

"Pemukiman ini akan memanfaatkan lahan yang tidak terpakai di sekitar stasiun kereta api,” kata Bambang.

Sementara itu, Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Perumnas Galih Prahananto memaparkan pengembangan tahap pertama kawasan yang terintegrasi dan inklusif berbasis TOD ini dilakukan di Stasiun Bogor, Stasiun Tanjung Barat dan Stasiun Pondok Cina.

Pengembangan TOD tersebut, lanjutnya, sejalan dengan PP 83 tahun 2015 yang mengatur tentang peran Perumnas sebagai pengembang perumahan dan kawasan permukiman serta rumah susun.

Program ini juga menindak lanjuti tanggapan positif Ditjen KA untuk rencana optimasi pemanfaatan lahan di beberapa lokasi stasiun KA

“Pengembangan fasilitas sarana transportasi umum stasiun KA sebagai kawasan mix-use berintensitas tinggi yang terintegrasi dan inklusif," kata Galih.

Ketiga proyek TOD tersebut akan menyediakan sekitar 5,000 hunian baru yang akan menelan investasi sekitar 2 trilliun, tambahnya.

Diharapkan dengan dibangunya beberapa proyek rumah susun berkonsep TOD ini dapat menjadi bukti sinergi dalam rangka optimalisasi peran BUMN untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas