CEO Dentsu Jepang Mundur Setelah Pegawainya Bunuh Diri
Kamis (29/12/2016) lalu Dentsu memberikan konfirmasi Tadashi Ishii, akan mengundurkan diri pada rapat perusahaan Januari mendatang.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO- Kepala pimpinan perusahaan iklan raksasa Jepang, Dentsu Inc, menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya. Langkah ini dilakukan menyusul aksi bunuh diri karyawan juniornya terkait budaya kerja lembur di perusahaan tersebut.
Kamis (29/12/2016) lalu Dentsu memberikan konfirmasi Presiden dan CEO mereka, Tadashi Ishii, akan mengundurkan diri pada rapat perusahaan Januari mendatang.
Saat ini, Dentsu mempekerjakan sekitar 47.000 karyawan dan beroperasi di 140 negara. Dentsu tengah menjadi sorotan menyusul aksi bunuh diri karyawannya pada Hari Natal 2016.
Berdasarkan hasil investigasi, pihak regulator Jepang menemukan bahwa sang karyawan yang bernama Matsuri Takahashi, telah dipaksa untuk bekerja lembur dalam jangka waktu yang cukup lama.
Hukuman bekerja lembur yang akhirnya menyebabkan Takahashi bunuh diri.
Pihak berwenang menemukan fakta, Takahashi sudah bekerja lembur dengan waktu mencapai 105 jam dalam sebulan terakhir.
Pengunduran diri Ishii diumumkan pasca tim investigasi melakukan penggeledahan pada kantor Dentsu.
"Kami menyesal karena gagal mencegah kerja lembur pada karyawan baru kami. Saya mohon maaf sedalam-dalamnya kepada keluarga dan masyarakat," ujar Ishii dalam konferensi pers.
Jepang sangat dikenal sebagai negara dengan jam kerja brutal kepada para karyawannya atau pekerja kantoran.
Karena dipertimbangkan sebagai tulang punggung perekonomian Jepang, para karyawan tersebut diharapkan untuk selalu mendahulukan perusahaan.
Jam kerja yang lama acap kali disusul dengan sesi minum-minuman keras marathon dengan kolega dan klien.
Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie