OJK: Kredit Perbankan Tahun Ini Tumbuh 8,46 Persen
"Kredit investasi tumbuh paling tinggi yakni sebesar 11,75 persen, diikuti kredit konsumsi 7,39 persen dan kredit modal kerja 7,34 persen."
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit perbankan Januari hingga November tahun ini tumbuh 8,46 persen dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya dengan nilai Rp 4.285 triliun.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad mengatakan, kredit rupiah mendominasi pertumbuhan kredit dengan pertumbuhan sebesar 9,41 persen dan kretit valuta asing tumbuh 3,35 persen.
"Jika dirinci per jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh paling tinggi yakni sebesar 11,75 persen, diikuti kredit konsumsi 7,39 persen dan kredit modal kerja sebesar 7,34 persen," ujar Muliaman, Jakarta, Jumat (30/12/2016).
Dari sisi sektor usaha, kata Muliaman, empat sektor yang naik paling tinggi pertumbuhan kreditnya yaitu sektor listrik 40,17 persen, konstruksi 21,42 persen, administrasi pemerintah 18,38 persen, dan pertanian 16,67 persen.
"Kredit bermasalah (non performing loan/NPL) relatif rendahyaitu 3,18 persen gross dan net 1,38 persen," ucap Muliaman.
Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), mengalami pertumbuhan 8,40 persen menjadi Rp 4.734 triliun yang didominasi oleh tabungan sebesar 12,49 persen, giro 8,29 persen dan deposito 5,85 persen.