Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Demikian Beraninya Menteri Sri Mulyani Lakukan Hal Ini, Kisahnya jadi Viral

Keberanian Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam kupasan penulis Denny Siregar jadi viral. Demikian beraninya Sri demi stabilitas ekonomi Indonesia.

Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Demikian Beraninya Menteri Sri Mulyani Lakukan Hal Ini, Kisahnya jadi Viral
FACEBOOK/DENNY SIREGAR
Tulisan Denny Siregar mengupas tentang keberanian Menteri Sri Mulyani jadi viral, Selasa (3/1/2017). 

TRIBUNNEWS.COM - Keberanian Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam kupasan penulis Denny Siregar jadi viral. Demikian beraninya Sri demi stabilitas ekonomi Indonesia, Selasa (3/1/2016).

Menteri Sri Mulyani melakukan kebijakan yang mengejutkan.

Apa itu? Simak tulisan Denny Siregar yang ia posting dalam situs pribadinya dennysiregar.com serta akun Facebook miliknya.

SRI MULYANI TENDANG JP MORGAN

Habis ribut dengan Google soal pajak, SM tidak ragu juga menendang JP Morgan..

SM ini memang petarung kelas internasional. Ia bukan tipikal pemalu apalagi rendah diri menghadapi bankir kelas internasional.

Siapapun yang menghadangnya, pasti dilibas. Seperti kata bu Susi, "Tenggelamkan !"

Berita Rekomendasi

Ini bermula dari riset JP Morgan yang berjudul "Trump Forces Tactical Changes" kepada para investornya.

Riset ini menggambarkan efek terpilihnya Trump sebagai Presiden yang gencar menarik dana ke negaranya dengan pembangunan infrastruktur dan bagi hasil yang tinggi di sekor keuangan.

Karena bagi hasil yang tinggi di AS itu, membuat banyak investor menarik dananya dari beberapa negara dan menanamkan uangnya di sana.

Dan ini tentu saja membuat gejolak di beberapa negara berkembang termasuk Indonesia.

Bukan itu saja, JP Morgan meng-kategorikan Indonesia berada dalam peringkat underweight, yaitu dalam 6 sampai 12 bulan kedepan situasi ekonominya akan memburuk. Lebih buruk dari Malaysia..

Ngamuklah SM sengamuk2nya.

Apalagi selama ini JP Morgan adalah mitra dari negara untuk menjual surat hutang.

Lha, mitra kok menjelek2an mitranya ?

"Iki piye ? Iki jenenge Pren mangan pren.." begitu kira2 yang ada dalam pikiran SM dalam logat batak.

Maka tanpa tedeng aling2, JP Morgan ditendang bokonge dari kemitraan.

JP Morgan bahkan sudah tidak bisa lagi menerima dana tax amnesty.

Dibalik begitu lemahnya lobby kita dalam menghadapi remehnya pandangan barat selama ini, langkah SM ini benar2 meningkatkan harga diri negara.

Ia tidak ragu bertindak selaku tuan rumah yang galak - kesal karena kebaikannya selalu diinjak2.

Sri Mulyani mengikuti jejak bu Susi yang tidak ragu menenggelamkan kapal2 asing yang selama puluhan tahun lalu lalang mencuri ikan di laut kita.

Duo Sri dan Susi ini memang memikat hati, beda kelas dengan duo Sri di Klaten yang ketangkap jual beli jabatan PNS.

Satunya kelas internasional dan satunya lagi kelas inang2 palugada, apa lu mau gua ada...

Sudah saatnya memang Indonesia berdiri dengan kepala tegak menghadapi pandangan remeh selama ini.

Dan Jokowi menempatkan orang yang tepat pada waktu yang tepat.

Secangkir kopi untuk SM...
Seruput, bu.. Libasssss...

~~~~~~

Kupasan Denny Siregar jadi perhatian publik.

Tulisan tersebut jadi viral dan dibagikan oleh banyak akun.

Kemenkeu putuskan hubungan dengan JP Morgan

Seperti dilaporkan Sakina Rakhma Diah Setiawan Reporter Kompas.com, Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dikabarkan memutuskan segala hubungan kemitraan dengan JP Morgan Chase terkait bank persepsi.

Pasalnya, hasil riset bank investasi asal AS tersebut dinilai berpotensi menciptakan gangguan stabilitas sistem keuangan nasional.

Surat tertanggal 9 Desember 2016 tersebut ditandatangani oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan Marwanto Harjowirjono.

Pemutusan kontrak dengan JP Morgan Chase berlaku efektif per 1 Januari 2017.

Lalu, apa sebenarnya riset JP Morgan yang dianggap Kemenkeu berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan?

Mengutip situs Barron's Asia, strategist ekuitas negara-negara berkembang JP Morgan menggeser alokasi portfolio mereka, menurunkan Brazil dari Overweight ke Netral, menurunkan Indonesia dari Overweight ke Underweight, dan Turki dari Netral ke Underweight.

JP Morgan tak menjelaskan secara rinci terkait alasan melakukan downgrade atas Indonesia dan Brazil.

Namun, JP Morgan menyatakan, pasca pemilu AS, imbal hasil obligasi 10 tahun bergerak dari 1,85 persen menjadi 2,15 persen.

"Pasar obligasi mulai price in pertumbuhan yang lebih cepat dan defisit yang lebih tinggi. Peningkatan volatilitas ini meningkatkan premi risiko negara berkembang (Brazil, Indonesia Credit Default Swap) dan berpotensi menghentikan atau membalikkan aliran (modal) ke fixed income negara berkembang," demikian riset JP Morgan yang dikutip Barron's.

Barron's menyatakan, kekhawatiran tentang Indonesia meningkat sejalan dengan meningkatnya tekanan sosial di Jakarta.

Hal ini terkait dengan aksi unjuk rasa terkait isu penistaan agama.

Pada tahun 2016, investor asing melakukan aksi beli di pasar saham Indonesia sebesar 2,4 miliar dollar AS.

Namun, Barron's menulis, sejalan dengan peningkatan imbal hasil obligasi AS, maka investor asing bisa saja kabur. (*)

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas